Misteri Kematian Siswa SMP di Simalungun: Kapolres Pimpin Tim Gabungan Selidiki Kasus

Editor: Redaksi1 author photo
SIMALUNGUN – Kapolres Simalungun, AKBP Marganda Aritonang, S.H., S.I.K., M.M., menunjukkan respons cepat dengan memimpin langsung olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait penemuan mayat seorang siswa SMP berusia 14 tahun di Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Kejadian ini terjadi pada Rabu, 6 Agustus 2025.
 
AKBP Marganda Aritonang mengerahkan tim gabungan untuk menyelidiki penyebab kematian korban yang masih menjadi misteri. Kepala Seksi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen Polri dalam memberikan pelayanan yang profesional dan responsif kepada masyarakat.
 
"Kapolres langsung memimpin pengecekan TKP pada Rabu malam, menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus ini," ujar AKP Verry Purba.
 
Korban, seorang remaja laki-laki berinisial F, lahir di Berastagi pada 16 Desember 2010, ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya di Jalan Veteran nomor 42 Lingkungan IV Kelurahan Perdagangan I.
 
Tim gabungan yang terlibat meliputi Kabag Ren Polres Simalungun, Kasat Reskrim Polres Simalungun, Kapolsek Perdagangan, Tim Pusinafis Polda Sumut, Tim Inafis Sat Reskrim Polres Simalungun, Lurah Perdagangan I, personel Jatanras Polres Simalungun, dan personel Polsek Perdagangan.
 
Kronologi penemuan mayat bermula dari laporan masyarakat yang diterima Kapolsek Perdagangan pada Rabu sekitar pukul 11.15 WIB. Ibu korban yang sedang berada di Berastagi sejak Senin (4/8/2025) merasa khawatir karena anaknya tidak mengangkat telepon. Ia kemudian meminta saksi berinisial S untuk mengecek kondisi korban.
 
Saksi S bersama beberapa saksi lain menemukan korban tergeletak di tempat tidur dengan kepala tertutup plastik putih. Kondisi kamar terkunci dari dalam.
 
"Informasi yang beredar bahwa korban diikat tidak benar, namun memang benar kepala korban ditutup plastik," tegas AKP Verry Purba.
 
Polisi belum menemukan indikasi kuat adanya pembunuhan, mengingat kondisi rumah dan kamar yang terkunci dari dalam. Penyebab pasti kematian masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar.
 
Tim penyidik saat ini tengah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap keluarga, saksi-saksi, teman-teman korban, serta perangkat elektronik milik korban. Dugaan sementara, korban mungkin melakukan bunuh diri, namun hal ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
 
"Penanganan kasus ini menunjukkan komitmen Kapolres Simalungun dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui kepemimpinan langsung dan tindakan yang presisi," pungkas AKP Verry Purba.(Abet) 
Share:
Komentar

Berita Terkini