Jaga Parkir di Pasar V Tembung, Anggota PP Babak Belur Dikeroyok 4 Orang

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN - M Ridho Syahreza (36), seorang juru parkir (Jukir) yang juga anggota Organisasi Masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menjadi korban pengeroyokan oleh 4 orang diduga preman di Jalan Pasar V Tembung tepatnya didepan Bakso Kampung Medan. Akibatnya, korban mengalami luka dibagian kepala hingga muntah-muntah. 

Menurut informasi, kejadian bermula saat korban sedang mengatur parkir, dikarenakan salah seorang pelanggan warung bakso hendak keluar. Tiba-tiba, salah seorang pelaku berinisial IR diduga sengaja menabrak korban. Tak terima, korban meminta pelaku untuk ke pinggir dan mempertanyakan perbuatan pelaku. Saat itu pelaku langsung emosi dan menantang korban. Keberanian korban membuat IR ketakutan dan langsung kabur sambil mengancam korban. Tak berapa lama, pelaku kembali datang bersama 5 orang rekannya. Korban yang melihat hal itu langsung masuk kedalam warung untuk bersembunyi. Pelaku, IR yang emosi berhasil menemukan korban didalam kamar mandi warung bakso dan langsung memukulkan wajah korban dengan sapu. Korban yang mencoba melawan langsung terdiam saat para pelaku lainnya masuk dan langsung memukulinya. Beruntung saat kejadian, warga melerai aksi pengeroyokan tersebut. Tak terima, korban pun melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Tembung. 

"Saya sudah melapor ke Polsek Medan Tembung, namun sampai sekarang respon mereka belum ada. Pelaku belum juga ditangkap," ujar korban, M Ridho Syahreza kepada wartawan, Kamis (14/8/2025). 

Reza menjelaskan bahwa kejadian terjadi pada Senin (11/8/2025) lalu. Saat itu ia sedang jaga parkir di Jalan Pasar V Tembung tepatnya di Bakso Kampung Medan.

"Saat itu saya lagi kerja jaga parkir di Jalan Pasar 5 Tembung di warung Bakso Kampung. Nah, salah seorang pelanggan Warung Bakso Kampung Barokah ada yang mau keluar, karena saya jaga parkir disitu saya aturlah keluar. Saat itu, salah satu pengendara sepeda motor mendadak menabrak saya," katanya. 

Spontan korban menangkap pelaku dan mempertanyakan mengapa menabraknya. Namun bukannya meminta maaf, pelaku IR langsung menantang korban. 

"Jadi begitu saya ditabrak, saya tanyakan kenapa menabrak. Lalu pelaku emosi, terus dia bilang "kenapa? Gak sor kau? Katanya gitu. Karena bahasanya seperti itu, saya suruh dia ke pinggir, dia gak terima berontak lalu lari sambil mengancam kau tunggu disini. Selang beberapa menit dia membawa enam orang, satu kereta tarik 3, ada dua kereta. setelah itu karena saya lihat orang itu ramai, saya lari kedalam warung. Saya berusaha sembunyi, entah kenapa mereka itu masuk kedalam," terangnya. 

Namun para pelaku langsung masuk kedalam warung bakso dan menyerangnya dengan sapu dan mengeroyok korban. 

"Begitu dia nampak saya, dia mengambil sapu dan memukulkan ke saya, kena muka saya. Setelah saya dipukulnya saya berusaha melawan. Saat saya kejar dia keluar, sesampainya dipintu dapur, mereka ramai menyerang saya. Dipukuli. Pelaku yang memukuli ada 4 orang, bagian kepala dipukuli. Akibatnya mata saya biram dan kepala saya pusing sampai sekarang. Ada mual-mual, muntah," tambah Reza. 

Ironisnya, saat ini para pelaku kerap melintas didepan warung bakso tersebut sambil mengancam "Mati Kau"  

"Para pelaku sering melintas di depan warung sambil mengejek dan tertawa sambil mengancam "Mati Kau. Karena pasar 5 ini kami semua (keluarga). Harapan saya, mereka secepatnya ditangkap," harapnya mengakhiri. 

Di lokasi terpisah, ketika di konfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju Tarigan mengatakan sudah memproses laporan korban. 

"Sudah di proses perkaranya, masih pemeriksaan saksi," katany singkat. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini