Anaknya Tewas Dipukul Helm! Nurmalia 2 Malam Menginap Tagih Janji Kapolrestabes Medan, 10 Bulan Laporan Jalan Ditempat

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN –  Nurmalia (60) dengan berlinangan air mata menginap 2 malam di Masjid Polrestabes Medan. Kedatangannya adalah bermaksud menagih janji Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan untuk membantunya memproses 10 bulan laporan pengaduannya terkait kasus kematian tragis anaknya, Ardiansyah, yang diduga tewas akibat dipukul dengan helm oleh tetangganya, LS dan komplotannya, Jumat (20/8/2024) lalu.
 
"Saya tidur di Mesjid ini, malam ini sudah 2 malam. Saya mau menunggu Bapak Kepala (Kapolrestabes Medan). Waktu pembongkaran kuburan (anaknya-Ardiansyah) dia (Kapolrestabes Medan) akan membantu saya. Membantu mengurus supaya LS Dkk ini diadili, ditangkaplah. Anak saya meninggal," ujar Nurmalia saat ditemui wartawan tertidur di Mesjid Mapolrestabes Medan, Selasa (10/6/2025).

Nurmalia menjelaskan bahwa aksi brutal pelaku bermula dari penolakannya terlibat dalam konflik keluarga pelaku untuk memusuhi adik ipar pelaku yang tinggal tepat disamping rumahnya. Penolakan ini pun berujung pada tuduhan istri LS yang menuduhnya mesum dengan anak kandungnya sendiri, Ardiansyah. 

"Saat kejadian, saya dan anak saya berdiri disebelah rumah yaitu di rumah adik ipar pelaku, tiba-tiba datang si LS menuduh anak saya melakukan hubungan badan dengan saya. Akibatnya terjadilah perkelahian. Dia (LS) mencoba memukul adik iparnya (sebelah rumah korban) tapi tidak kena. Lalu dipukullah anak saya dengan Helm. Kami yang dihajar. saya juga dihajar dengan menggunakan pistol. Jidat saya ini benjol berdarah dipukul menggunakan pistol. Ardiansyah (anak) dipukul dengan menggunakan helm. Sekarang sudah meninggal. Kejadian tanggal 20 agustus 2024," jelasnya sambil meneteskan air mata. 
 
Selanjutnya, Nurmalia menjelaskan, akibat aksi brutal pelaku, anaknya M Arwin juga mengalami luka akibat dipukul dengan menggunakan pistol. Ardiansyah, sempat dilarikan ke Puskesmas dan akhirnya meninggal dunia. Namun sampai saat ini pelaku, LS dan komplotannya masih bebas berkeliaran.

"Pelaku (LS Dkk) sampai sekarang masih di rumah gak apa-apa. Makanya saya datang kemari untuk menanyakan, bapak itu (Kapolrestabes Medan) ada janji sama saya akan membantu, jadi saya menunggu bapak itulah. Bapak yang baik hati itu. Tapi belum ada jumpa," harapnya sambil terus menangis. 

Nurmalia berharap pihak Kepolisian Polrestabes Medan untuk segera menangkap para pelaku agar arwah anaknya dapat tenang. Setelah meninggal anaknya (Ardiansyah), tidak ada lagi yang memberinya makan. 

"Harapan saya diadili, ditangkap dia (LS Dkk), supaya tenang di alam kubur anak saya ini. Sedih saya, memang betul. Dia (Ardiansyah) yang mengasih makan saya. Saya sekarang terlunta-lunta. tidak ada yang mengasih makan saya lagi. Sering orang membantu saya,untuk menyekolahkan anak ini pun saya tidak ada uang. Saya bergantung sama ayahnya. Ayahnya pergi pulak. Hukum seadil-adilnya. Tanggapilah keluhan saya ini," harapnya mengakhiri.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan belum membalas konfirmasi wartawan. 

Diberitakan sebelumnya, Seorang pria bernama Ardiansyah (37) warga Jalan Pusaka, Kecamatan Percut Sei Tuan tewas diduga usai dipukul menggunakan helm. Terduga pelakunya ialah LS yang merupakan tetangganya sendiri, Jumat (20/8/2024) lalu. Ardiansyah tewas diduga akibat pembekuan darah pada 20 Desember 2024 atau empat bulan setelah kejadian. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini