TANAH KARO - Pemerintah Kabupaten Karo dan Kementerian Pertanian RI berkolaborasi untuk mengatasi banjir di Paya Lah Lah, Tanah Karo. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang), Dinas Pertanian, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Karo mendampingi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) II Medan dalam kunjungan lapangan ke lokasi banjir. Kunjungan ini sebagai persiapan kedatangan Direktur Serealia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI.
Fokus peninjauan meliputi Jembatan Mandin di Dusun Mandin dan areal persawahan terendam di Desa Lau Solu. Hujan lebat di hulu Lau Baleng menyebabkan meluapnya air, merendam tanaman padi di Lau Mulgap dan Lau Solu. BBWS II Medan menekankan pentingnya penanganan banjir secara menyeluruh dan dukungan masyarakat untuk solusi jangka panjang.
Penyempitan dan pendangkalan Sungai Mandin membatasi kapasitas sungai, memperparah genangan. Aliran dari Siringo-ringo, Sitepu, dan Cina terhambat menuju Kali Alas. BBWS II akan menormalisasi Sungai Mandin (2 km) dari cek dam Tanjung Pamah hingga Jembatan Mandin. Cek dam di Paya Lah Lah juga akan diperbaiki. BBWS I akan melanjutkan normalisasi (6 km) dari Jembatan Mandin hingga Kali Alas (target lebar 12 meter).
Pembebasan lahan telah disepakati untuk jalur sungai dari Jembatan Mandin hingga Kali Alas, kecuali segmen Jembatan Mandin-Tanjung Pamah (1,6 km) yang masih dinegosiasikan. Pemerintah Kabupaten Karo mengapresiasi sinergi semua pihak. Kunjungan Direktur Serealia diharapkan menghasilkan kesepakatan lintas sektor untuk solusi permanen banjir Paya Lah Lah demi keberlangsungan pertanian. (Abet)