Nandito Sihotang Diduga Korban Salah Tangkap, Ibunda Meratap Minta Keadilan

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN - Ironis apa yang menimpa Nandito Sihotang (29), seorang tukang pencari nasi busuk yang saat ini mendekam di sel Polrestabes Medan. Ia ditahan atas tuduhan kasus pencurian besi, meski pelaku utama, FSS alias Sotar, telah menyatakan Nandito tidak terlibat.
 
Pengakuan mengejutkan ini disampaikan Sotar langsung dari Rutan Tanjung Gusta pada Jumat, 7 November 2025. Sotar bahkan bersumpah bahwa Nandito tidak ia kenal dan tidak terlibat dalam aksi pencurian di Jalan Gatot Subroto.
 
Sotar menjelaskan, usai menggergaji besi, ia memaksa Nandito yang lewat dengan becaknya untuk membantu mengangkat besi curian. Nandito menolak, namun polisi yang berpatroli menangkap keduanya. Sotar kini memohon Kapolrestabes Medan untuk membebaskan Nandito.
 
"Saya meminta dan berharap bapak Kapolrestabes Medan agar membebaskan Nandito Sihotang," ujarnya.
 
Kesedihan mendalam juga dirasakan Sonti Napitupulu (70), ibunda Nandito. Di tengah isak tangis, ia mengungkapkan bahwa anaknya adalah tulang punggung keluarga. Ia tak habis pikir mengapa anaknya yang tak bersalah harus mendekam di penjara.
 
"Anak saya tidak tau apa-apa dalam perkara pencurian besi yang dilakukan FSS. Terduga pelaku juga mengakui dan membuat pernyataan tertulis bahwa anak saya tidak terlibat. Namun, anak saya tetap juga ditahan oleh Satreskrim Polrestabes Medan," ucapnya dengan meneteskan airmata.
 
Sonti meratap, memohon keadilan kepada Kapolrestabes Medan. "Tolong saya bapak Kapolrestabes Medan, bebas anak saya. Anakku tidak bersalah pak, dia tidak ada keterlibatan dalam peristiwa pencurian besi itu pak," ratapnya.
 
Hingga berita ini diturunkan pada Rabu, 3 Desember 2025, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak SIK belum memberikan komentar terkait kasus ini. (Rom) 
Share:
Komentar

Berita Terkini