NIAS SELATAN - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 078570 Bawomaniamolo, Kecamatan Luahagundre, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, berada dalam kondisi memprihatinkan. Gedung sekolah yang rusak parah dan halaman yang becek saat musim hujan menjadi gambaran nyata betapa mendesaknya perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan ini.
Kondisi ini diungkapkan langsung oleh Kepala Sekolah, Nuari Buulolo, beserta 16 guru SDN Bawomaniamolo pada Senin, 21 Juli 2025.
Bukan sekadar keluhan, melainkan jeritan hati yang terlontar dari para pendidik yang berdedikasi. Mereka dengan gigih menjalankan tugas mulia mencerdaskan anak bangsa di tengah keterbatasan fasilitas yang sangat memprihatinkan.
Gedung sekolah yang reyot dan lapuk, mengancam keselamatan para siswa dan guru. Bayangkan, bagaimana proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan nyaman dalam kondisi bangunan yang nyaris ambruk?
Nuari Buulolo, dengan nada pilu, memaparkan sejumlah kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Pertama, renovasi total gedung sekolah. Bukan sekadar perbaikan kecil, tetapi perbaikan menyeluruh yang mampu mengembalikan fungsi gedung sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.
Dinding yang retak, atap yang bocor, dan lantai yang rusak harus segera diperbaiki agar tidak membahayakan keselamatan para siswa.
Kedua, pembangunan Tempat Pembuangan Tinja (TPT) yang layak. Keberadaan TPT yang memadai merupakan kebutuhan dasar sanitasi yang krusial, terutama di lingkungan sekolah. Kondisi sanitasi yang buruk dapat menjadi sumber penyakit dan mengancam kesehatan para siswa dan guru. Ketiadaan TPT yang layak merupakan masalah serius yang harus segera ditangani.
Ketiga, semenisasi halaman sekolah. Hal ini sangat penting untuk mengatasi masalah becek yang selalu terjadi saat musim hujan. Kondisi halaman yang becek membuat siswa kesulitan untuk datang ke sekolah, bahkan sering kali menyebabkan mereka absen karena takut jatuh atau tergelincir. Hal ini tentu saja berdampak negatif terhadap proses belajar mengajar dan prestasi akademik para siswa.
Ibu Nuari Buulolo menekankan betapa sulitnya melaksanakan upacara bendera di halaman sekolah yang becek dan tidak rata. Tanah yang berlumpur dan genangan air membuat upacara menjadi terganggu dan siswa enggan hadir.
Kondisi ini mencerminkan betapa minimnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur pendidikan di daerah terpencil ini.
Kondisi SDN Bawomaniamolo bukan hanya sekadar masalah infrastruktur, tetapi juga mencerminkan ketidakadilan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil. Pemerintah daerah dan dinas terkait harus segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini.
Jangan sampai anak-anak di Nias Selatan kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak hanya karena keterbatasan infrastruktur sekolah.
Para guru dan kepala sekolah berharap agar pemerintah daerah segera merespon keluhan ini dan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sekolah.
Mereka percaya bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan bangsa, dan tidak boleh diabaikan, terutama di daerah terpencil seperti Nias Selatan. Semoga jeritan hati mereka didengar dan ditanggapi dengan segera oleh pemerintah. (F Buulolo)