Ketua APPSINDO Millenial Sumut, Dedi Harvisyahari |
MEDAN - Beredarnya chatingan antara pejabat PUD Pasar dengan salah satu Kepala Pasar adalah sesuatu yang tak seharusnya di sebar, karena pemberitahuan terkait adanya karyawan yang masuk di lingkungan pasar itu adalah kebijakan perusahaan.
Presidium Garuda Merah Putih Community Sumut yang juga Ketua Appsindo Milenial Kota Medan, Dedi Harvisyahari sangat menyayangkan hal tersebut karena tindakan tersebut dinilai tidak pantas.
"Ini dianggap sebagai Caracter Assassin (Pembunuhan Karakter) yang akhirnya mengerucut pada kebijakan Direktur Utama yang saat ini terus diserang oleh karyawannya sendiri," ujarnya.
Kewenangan seorang Dirut itu tentunya bukan tanpa alasan, karena setiap kebijakan itu tentunya sudah dilaporkan ke Badan Pengawas Perusahaan yang tentunya di barengi dengan alasan alasan yang cukup mendasar.
"Direksi sudah selayaknya mengambil sikap terkait hal hal yang tidak penting yang diduga disebarkan kepada publik hanya untuk menjatuhkan kredibilitas pejabat utama di lingkungan perusahaan, dan ini jangan dianggap sepele karena ini menyangkut integritas karyawan tersebut pada perusahaan," terang Dedi.
Dedi menambahkan, terlebih lagi adanya pemberitaan yang di keluarkan melalui salah satu media online yang menuding bahwa perusahaan tidak dapat menggaji karyawan di lebaran 2024.
"Itu adalah prediksi yang salah, karena saat ini perusahaan terus melakukan upaya untuk menggali potensi yang ada. Premature menuding karyawan muslim tidak akan menerima hak haknya di lebaran nanti, apa karena asumsi keuangan perusahaan yang katanya tidak cukup membayar gaji, lha sekarang mereka tidak pernah telat menerima hak haknya (gaji) , jadi isu itu terbentuk karena adanya faktor sakit hati semata dan bukan kondisi perusahaan," tambahnya.
Jadi, Dedi meminta direksi PUD Pasar Medan untuk segera menyelidiki dan memanggil karyawan yang tidak memiliki integritas tersebut.
"Apabila dirasakan perlu ya diberikan hukuman agar tidak lagi mencampuri urusan management perusahaan dan membuka yang seharusnya tidak di buka ke publik, ini sangat membahayakan karena akan menjadi gorengan pihak pihak yang selama ini menargetkan Dirut untuk lengser," tegasnya mengakhiri. (Rel/rom)