Ngeri!!! Oknum Lurah Stabat Baru Diduga Perintahkan OTK Tebang Tanaman Warga di Jalan Perniagaan Belakang

Editor: Redaksi1 author photo
LANGKAT – Sejumlah tanaman penghasilan utama warga di Jalan Perniagaan Belakang, Kelurahan Stabat Baru, Kab Langkat, dibabat habis oleh kelompok orang suruhan yang diduga atas perintah Lurah Stabat Baru. Korban mengaku, Lurah bahkan mengancam warga lingkungan sekitar agar tidak mengganggu proses pengerusakan dan mengajak tetangga mengambil tanah sebelum diberikan kepada pihak lain.
 
Korban mengungkapkan, "Pak Lurah datang bersama orang-orangnya, termasuk bhabinkamtibmas dan aparat kepolisian Langkat, juga orang suruhan. Mereka membawa sinso, parang, dengan menyuruh 'potong itu potong, tebang habis'."
 
Tak hanya merusak tanaman, lurah juga dikabarkan menyampaikan kepada tetangga yang berbatasan dengan tanah korban, "Siapa mau ambil, ambil tanahnya sebelum ku kasih sama Cinanya." Lingkungan sekitar juga diancam agar tidak datang menyaksikan kejadian.
 
Kelompok yang datang terdiri dari beberapa orang, termasuk dua wanita, kepling-kepling dengan sebagian dikenal berasal dari kepala lingkungan 3 dan 4 yang berbatasan dengan tanah korban. Semua membawa parang dan menebang segala jenis tanaman mulai dari pohon coklat, kuini, hingga sawit.
 
"Itu penghasilan kami sehari-hari, makan kami dari situ, tapi semua habis ditebang," ujar korban sambil menangis. 

Mereka meminta agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan diberikan ganti rugi atas kerugian yang diderita. 

"Dari mana lagi kami makan? Harus berhutang saja?" tambahnya sambil memohon perhatian Kapolda Sumut untuk segera menyelesaikan kasus ini.
 
Kuasa hukum korban, Luqman Sulaiman, SH, mengatakan bahwa laporan telah diajukan pada tanggal yang sama kejadian terjadi. 

"Kami telah melaporkan pengerusakan bersama yang dilakukan oleh Doku dan kawan-kawan. Saat ini kasus dalam proses penyelidikan oleh Polda Sumut, dan kami berharap Kapolda memberikan perhatian serta keadilan bagi klien kami," jelasnya.

Lalu Sulaiman menegaskan, ia meminta penyidik Polda Sumut untuk memeriksa kasus ini dengan teliti karena proses pengerusakan dipimpin oleh Lurah Stabat Baru. 

"Salah satu pelaku pengerusakan atas nama TS. Jadi kami harap laporan ini di atensi penyidik," harapnya singkat. 

Ketika di konfirmasi melalui telepon selulernya, Lurah Stabat Baru membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun ia menegaskan bahwa pengerusakan dilakukan oleh orang suruhan Sukamto. 

"Tidak ada hak orang kelurahan menumbangi pepohonan milik warga. Itu orang Sukamto. Menurut pihak Sulaiman itu pengerusakan tapi menurut pihak Sukamto itu pembersihan lahan. Kira-kira begitu pak," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kedatangannya saat itu untuk mengukur tanah untuk kepentingan penyidikan Polres Langkat dan permintaan jiran-jiran. 

"Jiran-jiran resah dengan keberadaan Pak Sulaiman. Pak Sulaiman dituduh, mohon maaf mencaplok tanah jiran-jiran. Atas dasar itu kami turun ke lapangan," terangnya. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini