MEDAN - Masih ingatkah dengan kasus pengeroyokkan yang dilakukan oleh 6 orang kawanan Genk Motor yang nyaris menewaskan seorang siswa SMK berinsial TS (17), saat berangkat shalat Subuh di Jalan Pasar Timur II, Medan Marelan, Minggu (7/4/2024) lalu? Hingga saat ini para pelaku masih berkeliaran. Mirisnya, orangtua korban merasa dipermainkan, dimana penyidik berulang kali meminta dihadirkan saksi sehingga kasus ini terkesan Jalan Ditempat.
Hal ini sangat mengecewakan orangtua korban, Rustam Supriadi. Ia meminta penyidik Polres Pelabuhan Belawan untuk segera menangkap para pelaku yang diketahui warga Medan Marelan.
"Setelah dilaporkan tidak ada tindakan Polisi, yang jelas laporan kita jalan ditempat, sampai sudah 90 hari, jadi tidak ada tindaklanjut dari Polisi," ujar orangtua korban, Rustam Supriadi, Rabu (10/7/2024).
Supriadi menambahkan, ia merasa di persulit, dimana ia harus berulang memanggil saksi 2 hingga 3 kali, sehingga terkesan mempermainkannya.
"Itu yang saya rasakan, saya harap Polisi tegak lurus, penegakkan hukum yang jelas. Kalo sempat begini tindakan Polisi, bagaimana kejadian dengan yang lain-lain. Tidak ada hukum tegak di Marelan ini," ketusnya.
Ia menjelaskan bahwa kejadian pengeroyokkan yang dilakukan anggota genk motor itu terjadi sekitar Pukul 05.00 WIB, mau shalat Subuh di Mesjid. Tiba-tiba anaknya dipepet genk motor dan dipukuli.
"Lalu teman anak saya melapor ke saya bahwa anak saya (TS) dipukul, langsung saya berangkat ke Rumah Sakit. Saya lihat ada luka di kepala 10 jahitan, lembam di mata, kaki, tangan. Dari keterangan teman anak saya, dipukul dengan botol minuman, langsung saya laporkan," terangnya mengakhiri.
Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon sekulernya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP J Silaban tidak membalas konfirmasi wartawan.
Diberitakan sebelumnya, sebut saja namanya Putra alias (TS), siswa SMK di salah satu sekolah swasta nyaris tewas usai di siksa dan dipukul dengan botol minuman milik kawanan Genk Motor di Jalan Pasar Timur II, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, Minggu (7/4/2024). Ironisnya setelah 3 bulan dilaporkan, 6 orang pelaku masih berkeliaran.
Menurut informasi, aksi brutal kawanan Genk motor ini terjadi Minggu (7/4/2024) lalu. Saat itu, korban bersama temannya hendak shalat Subuh di Mesjid. Namun naas, saat melintas di lokasi, tiba-tiba korban dicegat kawanan pelaku dan ditendang. Korban yang terjatuh langsung dipukuli dan dipijak-pijak. Tik itu saja, dengan berteriak pelaku memukuli korban dengan botol minuman milik para pelaku. Akibatnya, kepala bagian depan korban koyak 10 jahitan dan badannya memar. Tak terima, korban pun melaporkan kasus ini ke Polres Pelabuhan Belawan.
"Kejadian itu 3 hari sebelum lebaran, saat itu saya mau pergi Shalat Subuh dekat rumah. Jadi saya melewati orang itu, katanya orang itu manggilin saya, tapi saya tidak dengar. Sampai simpang mereka mengejar pakai botol kaca. Disitu berhenti saya ditunjang dan dipukul pakai botol kaca, " ujar korban, Putra kepada wartawan, Selasa (2/7/2024). (Rom)