APTRI Sebut Tanaman Tebu Bisa Diolah Jadi BBM

Editor: Dian author photo

Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyebutkan bahwa tanaman tebu bisa diolah langsung menjadi bioetanol yang digunakan sebagai bahan campuran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Biasanya, proses pembuatan bioetanol dalam negeri menggunakan produk sampingan tebu yang diolah menjadi gula. Bioetanol di Indonesia diproses melalui tetes tebu atau molase.

Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen megatakan sebenarnya proses pembuatan bioetanol bisa langsung dari tebu tanpa harus melalui molase.

"Nah kalau ini nanti betul ada pemanfaatan bioetanol, kita jangan bicara dari molasisnya kalau bisa. Kalau Kalau bisa ya dari tepunya ini langsung jadi etanol," ujar Soemitro kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Senin (11/12/2023).

Dia mengatakan, jika melalui molase terlebih dahulu, maka perhitungan perihal luasan lahan pertanian tebu yang dimiliki di Indonesia beserta pendapatan petani yang ada harus dipertimbangkan.

"Karena kalau bicara dari molase-nya, kita akan bicara juga tentang berapa si luasan ini, seluruh total ini berapa dan ini dipengaruhi dari pendapatan petani saat ini," tambah Soemitro.

Dia menilai, Indonesia memiliki potensi untuk menanam tebu. Namun jika proses pembuatan bioetanol harus memanfaatkan molase terlebih dahulu, maka harus dibangun pula pabrik gula untuk bisa mendapatkan molase tersebut.

"Nah selama kita menggunakan itu produk sampingnya, berarti kita kan harus membangun prabrik gula juga. Nah maksud saya, ini ada tebu yang Pabrik yang langsung memproses tebu ini jadi etanol gitu loh. Itu Itu akan lebih menarik itu," tandasnya.

Sementara itu, selama ini, Soemitro menilai gula belum menjadi daya tarik konsumen yang mana sampai 20 tahun belakangan, produksi gula Indonesia berjalan layaknya siput.

"Selama menjadi petani tebu yang produknya dipakai sebagai gula, diproduksi menjadi gula. Sudahkah ini menjadi daya tarik? Karena seperti saya sebutkan tadi, selama 20 tahun ini pendapatan produksi gula kita tidak bisa melompat. Kita hanya ibaratnya kayak siput," pungkasnya. (CNBC)


Share:
Komentar

Berita Terkini