 |
| Wamenkominfo Nezar Patria |
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengajak para santri untuk menggunakan internet sebijak mungkin dengan menyaring semua informasi secara benar.
Ia menambahkan jelang Pemilihan Umum 2024 ini, internet akan dibanjiri dengan berbagai informasi yang bisa berpotensi menimbulkan perpecahan anak bangsa.
"Paling penting bagaimana menggunakan internet itu secara sehat. Karena kita tahu beberapa kali momen pemilu 2014 dan 2019 jagat digital kita penuh dengan ujaran kebencian," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/10/2023).
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Parade Budaya dan Festival Santri 2023 di Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (20/10) kemarin.
Nezar berpandangan santri merupakan pengguna internet yang sangat aktif. Aktivitas dan interaksi di internet, menurutnya perlu diimbangi dengan kemampuan dalam menyaring kebenaran informasi yang hadir di dunia maya.
"Karena terjadi kekacauan informasi selama ini akibat menyebarnya hoaks, disinformasi, misinformasi dan malformasi. Fitnah juga ujaran kebencian begitu hebatnya," lanjutnya.
"Pemilu 2014, Pemilu 2019 saya kira cukup jadi pelajaran buat kita semua untuk lebih arif dalam menggunakan internet," imbuhnya.
Nezar berharap kepada para santri dan masyarakat secara menyeluruh agar tidak terpecah belah bahkan hingga pemilu selesai. Bagi dirinya, pemilu sebagai pesta demokrasi harus disambut dengan gembira bukan dengan kebencian.
"Jadi kita sambut pemilu ini dengan lebih fun dan gembira karena kalian semua generasi muda ini adalah generasi yang akan menentukan masa depan Indonesia. Apalagi kita akan menuju Indonesia Emas di 2045. Tidak lama lagi," tutup Nezar.
Pada kegiatan tersebut, turut hadir pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggan K.H Abdul Syakur Yasin, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni, dan Direktur Deradikalisasi BNPT Akhmad Nurwakhid.
