Diancam Bunuh di Kantor OKP Medan Denai, Motor Harahap Dilarikan Oknum Mantan Kadis PU Madina

Editor: Romeo galung author photo
MEDAN - Fitriadi Harahap (48) warga Jalan Kertas, Medan Petisah kesal bukan kepalang. Pasalnya sepeda motor Vario 125 BK 2975 AFN dilarikan oknum mantan Kadis PU Madina, KD. Ironisnya, pelaku juga mengancam akan membunuh korban saat disekap di Kantor salah satu OKP di Medan Denai, Kamis (18/5/2023). 

Menurut informasi, aksi penggelapan pelaku bermula saat korban dikenalkan dengan KD. Saat itu pelaku mencari pinjaman Rp 2,5 Milyar dengan jaminan tanah di Panyabungan. Korban tertarik dan memperkenalkan pelaku dengan pemodal. Terjadilah kesepakatan pinjaman dengan syarat pembayaran biaya survey sebesar Rp 7 Juta. Namun ditengah jalan, perjanjian dibatalkan. Saat itulah pelaku marah dan membawa dan menyekap korban di kantornsalah satu OKP di Medan Denai. Dilokasi korban diancam akan diculik dan dibunuh. Karena takut, korban menuruti permintaan pelaku dan memberikan sepeda motornya untuk digunakan pelaku. Ironisnya hingga saat ini sepeda motornya raib. Tak terima, korban pun melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Kota. 

"Pada saat itu ia mengancam, dia bilang ia preman walaupun dia mantan Kepala Dinas. Dia mengancam mau membunuh  bahkan dia juga mengancam teman saya  mau dibunuh dan diculiknya katanya," ujar korban, Fitriadi Harahap saat ditemui wartawan. 

Fitriadi menjelaskan bahwa ia dikenalkan temannya dengan pelaku (KD) karena pelaku membutuhkan uang Rp 2,5 Milyar dengan jaminan tanah di Panyabungan. 

"Lalu saya kenalkan KD seorang pemodal. Nah, pemodal mengatakan bisa membiayai, dengan syarat ada biaya survei Rp 7 Juta. Dia (KD) menyanggupi. Singkat cerita KD meminta sebagian pinjamannya di cairkan. Namun ditengah jalan pinjaman itu batal, lalu KD disitu marah kepada saya karena sebagai perantara," terangnya. 

Lalu, Fitriadi menambahkan, ia kemudian dibawa pelaku dengan mengendarai mobil ke salah satu Kantor OKP di Medan Denai. Ia disekap selama 6 jam lamanya. 

"Karena saya tidak salah, OKP itu bubar. Lalu KD berkata dia tidak punya uang dan transportasi jadi saya kasih pinjam sepeda motor saya agar bisa pulang seiring Penodal mengembalikan uang surveynya. Singkat cerita, uang survey sudah dikembalikan separuh, lalu saya minta sepeda motor saya dipulangin KD karena separuh lagi uangnya mau dipulangkan. Tapi KD tidak mau mengembalikan motor saya, bahkan sepeda motor dan dia gak ketemu," jelasnya. 

Fitriadi berharap pihak Kepolisian Polsek Medan Kota segera memproses laporan pengaduannya. 

"Saya mohon sekali kepada bapak polisi KD ini bisa dicari agar sepeda motor saya bisa kembali," harapnya. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Widiatma Lumbanraja mengatakan akan mengatensi laporan tersebut. 

"Kami atensi," ujarnya singkat. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini