Peningkatan Pendapatan Melalui Pelatihan Pengolahan Wortel Bagi Ibu Rumah Tangga

Editor: Romeo galung author photo
TANAH KARO - Produk pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan ke arah skala industri adalah buah dan sayur. Buah dan sayuran merupakan produk yang tidak tahan lama dan memiliki harga yang relatif rendah. Banyak petani di Indonesia menjual hasil pertaniannya dalam bentuk produk segar dan tidak melalui diversifikasi produk. 

Petani juga tidak dapat dalam menentukan harga jual hasil panennya. Petani banyak menjadi lemah secara ekonomi diakibatkan banyaknya tengkulak yang mempermainkan harga, sehingga petani tidak dapat menghasilkan keuntungan maksimal dari hasil panen yang dimilikinya. 

Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah yang berumur lebih dari satu tahun. Wortel merupakan sayuran umbi yang kaya akan vitamin A, B kompleks, C, D, E, K, dan antioksidan. Selain itu wortel juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan sodium. 

Wortel tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mata, tetapi juga untuk mencegah kolesterol, kanker, dan sembelit. Diversivikasi produk melalui olahan hasil pertanian salah satunya wortel dapat mendorong pendapatan para petani agar nilai jual dari hasil panen yang dimiliki dapat bernilai lebih baik. Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat merupakan salah satu desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. 

Hasil pertanian utama dari daerah ini adalah sayuran dimana daerah ini salah satu daerah dataran tinggi yang jika ditanami berbagai macam sayur akan tumbuh subur dan menghasilkan. 

Salah satu sayuran yang dapat ditemui di daerah ini adalah wortel, dimana jika panen yang dilakukan secara bersamaan akan mempengaruhi harga jual wortel tersebut. Banyak petani setempat menjual wortel dalam bentuk segar sehingga akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh para petani. Hal ini dipengaruhi oelh sifat wortel itu sendiri tidak dapat bertahan lama, sehingga walaupun harganya tidak seberapa petani harus rela untuk menjual wortelnya dalam bentuk segar. 

Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk peningkatan pendapatan petani di Desa tersebut adalah melakukan di versifikasi produk seperti olahan nugget wortel agar sayuran yang dihasilkan dapat bertahan lama dan memiliki nilai jual tinggi. Selain itu jenis sayuran dan buah yang diolah menjadi nugget juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan sehingga layak untuk dikembangkan. 

Solusi tentang pengolahan wortel sebagai upaya meningkatkan nilai jual produk wortel, menumbuhkan minat masyarakat agar senang mengkonsumsi wortel. Untuk meningkatkan nilai jual wortel, maka muncul inovasi produk wortel. (Lidiyawati et al., 2013) Rasa yang dihasilkan dari wortel dan bahan tambahan lainnya tetap terasa nikmat dan masih dapat diterima oleh konsumen. 

Hal ini didasari dari hasil penelitian yang menunjukkan terdapat perbedaan nyata pengaruh persentase penambahan wortel terhadap tingkat kesukaan warna, bau dan terkstur nugget ayam yang dihasilkan. Tidak terdapat perbedaan nyata pengaruh persentase penambahan wortel terhadap tingkat kesukaan rasa nugget ayam. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan wortel sampai 35% dalam pembuatan nugget ayam masih bisa diterima atau disukai konsumen. (A. A. R. et al., 2020) Berdasarkan hal tersebut diharapakan olahan wortel tersebut mampu menumbuhkan dan meningkatkan pendapatan warga Desa Gajah . 

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Memberikan pelatihan pembuatan nugget dari bahan baku wortel; (2) Memasarkan olahan wortel menjadi produk nugget yang memiliki nilai jual di masyarakat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada:

Tempat : Jambur, Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat   Kabupaten Karo
Hari       : Sabtu, 
Tgl          : 10 Febuary 2023

Metode yang digunakan dengan berkolaborasi antara dosen Prodi Agribisnis dan Agroteknologi. Kegiatan dilakukan berupa bersilaturahmi dengan perangkat desa mengemukakan tujuan dari kegiatan ini dan dengan bantuan perangkat desa yang tersedia Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu langsung menuju ke lokasi dan melakukan pemaparan tentang proses pengolahan wortel menjadi nugget. 

Cara penerapan diberikan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan dan demontrasi atau praktek kepada kelompok masyarakat Ibu-ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai petani wortel dihalaman rumah warga atau bisa di adakahn di jambur (tempat pertkumpulan warga desa). 

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Gajah. Dengan melibatkan warga Desa setempat dan diikuti peserta sebanyak ± 30 orang Langkah-langkah, adalah :
1. Tim pengusul pengabdian mengadakan observasi ke Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat 
2. Sosialisasi dan diskusi dengan Perangkat Desa dan mensurvei lokasi pelatihan 
3. Mempersiapkan Alat dan Bahan pelatihan dan berdiskusi dengan petani yang ada untuk bisa berkontribusi mengadakan wortel sebagai bahan utama dalam pelatihan. 

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu langsung menuju ke lokasi dan melakukan pemaparan tentang proses pengolahan wortel menjadi nugget. Cara penerapan diberikan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan dan demontrasi atau praktek kepada kelompok masyarakat Ibu-ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai petani wortel dihalaman rumah warga. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Desa Gajah. 

Dengan melibatkan warga Desa setempat dan diikuti peserta sebanyak 30 orang. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Kegiatan Metode Target Peserta : 
1. Memberikan Ilmu pengetahuan tahapan/Langkah - langkah pembuatan nugget wortel Sosialisasi Memberikan pemahaman tentang proses pembuatan nugget wortel Menyediakan tempat dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan serta mengkonfirmasi pada hal-hal yang kurang dipahami
2. Memberikan contoh (mempraktekkan) tahapan-tahapan pembuatan nugget sayuran Pelatihan Memahami proses pembutan nugget sayuran Memperhatikan dengan seksama proses pembutan nugget wortel
3. Menyiapkan bahanbahan untuk pembutan nugget wortel sesuai prosedur Pendampingan Prosedur yang diberikan sebagai acuan pembuatan nugget wortel Mempraktekkan cara pembuatan nugget wortel sesuai prosedur yang diberikan

Dalam kegiatan pengabdian, kepada masyarakat yang di lakukan kepada  petani yang mengusahakan tanaman wortel dan di khususkan kepada ibu rumah tangga. Maksud dari pengabdian ini adalah bagaimana keluarga petani dapat mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengolah wortel segar menjadi makanan olahan bernilai ekonomis.Terdapat beberapa Langkah pembuatan  nugget wortel dalam rangkaian pelatihan ini, yaitu :
1. Tahapan Persiapan 
Pelaksanaan program pengabdian ini, sebelumnya kami melaksanakan survei terlebih dahulu di Desa Gajah. Observasi dan wawancara diharapkan sesuai dengan kebutuhan warga Desa Gajah. Hasil observasi dan wawancara terhadap anggota tim pengabdian yaitu: . 
Dibutuhkan adanya pelatihan dan pendampingan kemandirian masyarakat dalam mengelola usaha secara mandiri dan professional guna peningkatan SDM bagi ibu rumah tangga di Desa tersebut. 
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam keterampilan pembuatan produk inovatif yang memiliki nilai jual lebih baik.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelatihan pembuatan nugget wortel ini dipandu oleh narasumber yang ahli dan mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan nugget wortel. Materi pelatihan secara umum meliputi modul petunjuk cara pembuatan nugget wortel. Adapun urutan kegiatan pelaksanaan pengabdian pembuatan nugget wortel sebagai bahan ajar dalam pelatihan keterampilan sebagai berikut:

PROSES PEMBUATAN NUGGET
 Proses pembuatan nugget ada bebarapa proses. Dari tahap persiapan alat dan bahan sampai dengan tahap nugget siap dikemas dan untuk dijual. Tahapan proses ini dapat dilihat pada gambar 1 sampai 4 dibawah ini.

Tahap persiapan alat dan bahan : 
Tahapan pada gambar 1 ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang harus digunakan diantaranya adalah wortel (parut panjang), daging ayam, merica,bawang Bombay cincang kasar, bawang putih dihaluskan, sagu, telor ayam, Gula pasir secukupnya, Kaldu jamur,kecap asin, Daun bawang, Garam dan Tepung panir. Alat yang digunakan diantaranya adalah alat kukus, pisau, talenan, alat penggoreng dan Chopper.

Tahap pencampuran bahan dan pengukusan : 
Pada bagian gambar 2 ini, seluruh bahan yang telah disiapkan akan dicampur menjadi satu. Setelah itu akan diletakan pada Loyang yang akan dikukus selama beberapa menit.

Tahap pemotongan dan pelapisan tepung roti: 
Tahapan pada gambar 3 ini adalah tahap akhir pemasakan olahan wortel yang telah dikukus dan siap untuk diltaburi tepung panir setelah di bentuk (bintang,bulat atau lonjong) agar memberikan penampilan yang menarik saat dijual. Cara mengonsumsinya, nugget ini harus digoreng terlebih dahulu hingga nugget berubah warna menjadi kuning kecokelatan. Tahapan akhir dari gambar 4 proses pembuatan olahan wortel ini adalah pengemasan produk yang dilabeli sehingga mampu membuat produk menajdi menarik dan layak untuk diperjual belikan dikalangan masyarakat. Dimana kemasan ini mempengaruhi minat masyarakat untuk membelinya. Tentunya nugget ini juga banyak digemari disemua kalangan terkhususnya anak-anak dan bisa menjadi ide makanan sehat, apalagi jika nugget wortel ini adalah cemilan yang sehat dan bergizi tanpa bahan pengawet seperti produk nugget lainnya yang dijual oleh berbagai perusahaan ternama. Dengan usaha ekonomi kreatif dari olahan buah dan sayur lokal maka masyarakat mampu menciptakan peluang usaha dari rumah masing-masing. Dan ide pembuatan Nugget ini bisa menjadi solusi apabila komoditi wortel sedang murah, wortel bisa di olah agar bernilai lebih.

Tahap nugget yang sudah digoreng dan nugget siap dijual : 
Pemasaran Produk Olahan Wortel Nugget dipasarkan melalui toko-toko makanan siap jadi dan mimimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan berbagai cemilan anak-anak serta memiliki frezzer yang digunakan untuk tempat penyimpanan nugget. Di lingkungan Desa Gajah di produksi dan di jual di kota Berastagi banyak toko-toko atau minimarket yang tidak jauh dari Desa tersebut  untuk melakukan penitipan produk olahan wortel ini. Selain itu juga pemasaran dapat dilakukan melalui sosial media yang dapat dipromosikan setiap saat melalui jasa online seperti (Facebook,Instagram dan plaform lainnya). 

Kesimpulan 
Kegiatan demontrasi pembuatan produk olahan wortel menjadi nugget berjalan dengan lancar dan sesuai mekanismenya. Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dihitung 90% berjalan dengan baik dan dapat diterima. Pemasaran produk olahan nugget dapat dititip ke toko makanan siap jasi dan minimarket serta pemasaran melalui sosial media dan online. Kegiatan PKM bidang Pengabdian Masyarakat ini diharapakan dapat terus berkembang dan berjalan dengan menggunakan olahan produk lainnya dari bahan baku yang dihasilkan pada Desa Gajah. Diharapkan juga adanya pendampingan dari pemerintah setempat untuk UMKM dapat berdiri di Desa tersebut.
Share:
Komentar

Berita Terkini