Diancam Bunuh! Korban Pengeroyokan Ketakutan, Mohon Polisi Tangkap Pelaku

Editor: Redaksi1 author photo
Korban saat ditemui di Mapolrestabes Medan
MEDAN - Vivi Novita Yanti (26) warga Jalan Seto Gang Sentosa, Medan Area kesal bukan kepalang. Pasalnya satu keluarga pelaku penganiayaan terhadap dirinya belum juga ditangkap Satreskrim Polrestabes Medan. Ironisnya lagi, saat ini korban ketakutan karena diancam akan dibunuh karena melapor, Rabu (14/12/2022). 

Menurut informasi, aksi brutal satu keluarga ini bermula saat adik korban memakai baju anak abangnya, DS. Mengetahui hal tersebut, istrinya (IK) menjadi emosi dan memaki adik korban disebuah cafe tak jauh dari rumah. Karena malu, ia pun pulang. Namun sesampainya dirumah, pelaku (IK) terus memaki dan menghina. Karena tidak terima, akhirnya korban menegur IK sehingga terjadi cekcok mulut. Keluarga Ik yang melihat langsung emosi dan terjadilah penganiayaan secara bersama-sama tersebut. 

"Kejadian awalnya gara-gara adik saya memakai baju keponakannya. Jadi saat itu adik saya baru pulang kerja duduk nongkrong di Cafe tak jauh dari rumah. Tiba-tiba kakak ipar kami berinisial IK datangi adik kami dan memaki didepan orang banyak. Karena malu adik kami pulang. Sampai dirumah pelaku tetap marah sehingga saya mempertanyakan perihal keributan tersebur. Namun pelaku tetap marah sehingga terjadi cekcok mulut," ujar korban, Vivi Novita Yanti kepada wartawan. 

Lalu Vivi menambahkan, saat keributan suaminya yang merupakan abang kandungnya datang dan marah sambil mengancam akan membunuh adik korban. 

"Saat itu datanglah suaminya yang juga abang kami, langsung marah menyuruh istrinya mengambil pisau mengancam akan membelah perut adik kami. Karena ancaman itu saya pun marah sehingga terjadi cekcok mulut lagi," tambahnya. 

Tidak itu saja, lalu ibu pelaku dan ibunya kembali datang dan menyerang korban secara bersama-sama. 

"Lalu LZ dan ibunya UP datang mengamuk, sempat mau menabrak saya pakai keretanya. Kemudian saya dikejarnya dan rambut saya dijambak dan saya balas. Lalu LZ memukuli wajah saya, saat akan saya balas, tangan saya ditangkap sama mamaknya (UP), lalu kakak ipar itu menunjang dan memukul perut saya. Lalu saya dibanting ke tanah dan mereka menunjangi saya. Lalu saya ditangkap abg saya dan dibanting ke parit, lalu saya lari minta tolong dengan warga sekitar," terang Vivi. 

Vivi menjelaskan ia sempat lari meminta tolong kepada salah seorang warga sekitar. 

"Untung warga mau bantu saya, saat itu ipar dan mamaknya berteriak agar saya dimatikan. Karena saya melawan tiba-tiba abang saya menyikut wajah saya sampai saya terjatuh pingsan. Lalu warga membawa saya kerumah dan saya pun melapor ke Polrestabes Medan," jelasnya sambil menunjukkan laporan pengaduan STTLP/3234/X/2022/SPKT/Polrestabes Medan. 

Vivi sangat berharap pihak Satreskrim Polrestabes Medan segera menangkap para pelaku dikarenakan saat ini korban dan saksi ketakutan karena diancam akan dibunuh. 

"Saya sangat berharap agar pelaku segera ditangkap karena saksi saya dan saya saat ini diancam akan dibunuh," harapnya mengakhiri. 

Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol T Fathir Mustafa berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut. 

"Kami tindak lanjuti," ucapnya singkat. (Rom) 
Share:
Komentar

Berita Terkini