Ciptakan Harga Referensi Komoditas, PUD Pasar Medan Siap Kolaborasi Sokong PLK

Editor: Romeo galung author photo
MEDAN - Untuk mengefisiensikan mata rantai perdagangan dan menciptakan harga referensi komoditas, maka keberadaan Pasar Lelang Komoditi (PLK) sangat dibutuhkan. Sebab PLK memiliki potensi menciptakan mekanisme perdagangan yang baik, terutama dalam hal menentukan tingkat harga yang sesuai bagi suatu produk tertentu. 

Hal tersebut terungkap pada diskusi Sosialisasi Pasar Lelang Komoditas (LPK) yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprovsu di salah satu hotel, Selasa (20/12/2022). 

Pada diskusi ini menghadirkan narasumber Ketua APPSI Sumut M Misbah, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Rismauli Basa Gultom, Kabid Litbang APPSI Sumut Saftari Wibowo, dan Sekretaris Disperindag Pemprovsu Fitria Kurnia.

Hadir pula Dirut PUD Pasar Medan Suwarno beserta sejumlah jajarannya antara lain Kepala Pasar Pusat Pasar Khairul Azhar Daulay, Kepala Pasar Medan Deli Syamsul Bahri Matondang, Kepala Pasar Sei Sikambing Boy Irawan Hasibuan, Kepala Pasar Kemiri Ronald Sihotang, Kepala Pasar Petisah I Maludin Sidebang, dan Kepala Pasar Sukaramai Deki Mandra. 

Dalam paparannya, Rismauli Basa Gultom mengungkapkan sebagian besar petani, terutama petani dengan skala usaha kecil dan menengah biasanya menjual produk mereka kepada pedagang pengumpul desa ke pedagang kecamatan atau bandar bahkan ke pedagang yang datang langsung ke petani. 

"Keberadaan pasar lelang dapat berfungsi sebagai stabilisator terhadap kesinambungan dan kontinuitas produksi serta ketersediaan produk di pasaran dan di tingkat konsumen yang pada akhirnya pembentukan harga relatif stabil," ujar Rismauli yang merupakan penyuluh pertanian Pemprovsu.

Sementara Ketua APPSI Sumut M Misbah menjelaskan PLK merupakan bagian dari pengembangan sistem perdagangan nasional. "PLK juga dapat meningkatkan efisiensi perdagangan komoditas yang menjadi andalan daerah masing-masing," ujarnya. 

Dikesempatan tersebut, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno mengungkapkan agar kedepannya apabila digelar pasar lelang, maka kuantitas komoditas yang dilelang dapat lebih banyak. Sebab ketika datang ke PLK di Pasar Sitinjo, Dairi, beberapa waktu lalu, komoditas cabai yang dilelang hanya sebanyak 20 kg. Padahal, kata Suwarno, gambaran pihaknya ketika berangkat dari Medan ketika itu jumlah yang dilelang besar.  

"Kami siap saja untuk mengikuti PLK, karena ini merupakan sarana memenuhi kebutuhan komoditas sebagai upaya menjaga kestabilan harga dan pengendalian inflasi di Medan sesuai arahan Pak Wali. Hanya saja kalau bisa jumlah barang yang dilelang dapat ditambah," pungkas Suwarno. (Rel/rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini