Bareskrim Polri Kembali Tangkap Satu Tersangka Investasi Bodong Alat Kesehatan Rp1,3 Triliun

Editor: Hetty author photo

JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kembali menangkap satu tersangka penipuan investasi suntikan modal alat kesehatan (alkes) berinisial BD. Kerugian dari penipuan ini diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun.

"Benar, sudah ditangkap satu hari ini," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan ketika dikonfimasi, Jumat (17/12).

Whisnu mengatakan saat ini kedua tersangka berinisial VAK dan BD sudah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan kepolisian. Sementara itu, polisi masih mencari satu tersangka lainnya berinisial DR.

Ketiga tersangka nantinya akan dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 378 KUHP terkait penipuan. Kemudian, Pasal 372 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 56 KUHP tentang penggelapan.

Penyidik juga menyematkan Pasal 46 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Termasuk, Pasal 105 dan/atau Pasal 106 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 yang mengatur terkait distribusi sistem skema piramida atau perdagangan tanpa izin.

Selain itu, para tersangka juga akan dikenakan Pasal 3 dan/atau Pasal 4 dan/atau Pasal 5 dan/atau Pasal 6 Jo Pasal 10 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Sebelumnya, dugaan penipuan investasi ini mencuat di media sosial Twitter dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah korban menyatakan bahwa mereka telah tertipu.

Bareskrim belum dapat memastikan jumlah kerugian korban dalam perkara ini. Penyidik masih perlu memastikan setiap keterangan korban dan transaksi-transaksi yang terjadi.

Polisi pun telah membuka posko penanganan perkara dugaan penipuan investasi Sunmod Alkes. Korban diminta untuk melapor ke polisi.

Pendamping pelapor, Charlie Wijaya mengatakan ada tiga terlapor dalam kasus ini, yakni V, D, dan A. Sementara pelapor dalam perkara berjumlah 14 orang dengan kerugian sekitar Rp30 miliar.

"Tapi kalau mau ditotal ribuan korban Rp1,1 triliun sampai Rp1,3 triliun, kalau mau ditotalin semua," ujarnya.



Sumber : CNNINDONESIA

Share:
Komentar

Berita Terkini