Korban Tewas Akibat Luka Tembak Meresahkan Warga, Peredaran Senjata Api Illegal Menjadi Momok Menakutkan

Editor: Redaksi1 author photo
Ketua PBH PERADI Deliserdang, Dedi Suheri, SH


Dedi Suheri, SH : "Kurang Sigapnya Polda Sumut mengawasi peredaran senjata api menjadi momok menakutkan ditengah masyarakat"

MEDAN - Maraknya beberapa kasus penodongan senjata api dan tewasnya masyarakat akibat ditembak mendapat komentar pedas dari Ketua PBH PERADI Deliserdang, Dedi Suheri, SH. Ia mengatakan bahwa hal ini menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat terlebih lagi bagi penggiat atau aktivis anti korupsi dan pers.  

"Permasalahan penggunaaan senjata api di wilayah hukum Polda Sumatera Utara menunjukkan kurang sigapnya pihak Polda Sumatera Utara beserta jajarannya dalam mengawasi peredaran senjata api, hal ini akan menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, sebab masyarakat maupun penggiat-penggiat anti korupsi dan Pers tidak lagi merasa aman dan nyaman," ujarnya. 

Konfrensi Pers tewasnya wartawan di Simalungun akibat ditembak

Dedi menambahkan, beredarnya berita-berita korban tewas yang berjatuhan akibat senjata api seperti tewasnya seorang pria yang dibuang setelah kepalanya ditembak di Jalan Arteri Bandara Kualanamo, Batang Kuis, Deli Serdang, tewasnya seorang wartawan di Simalungun akibat ditembak OTK membuat masyarakat ketakutan dan was-was. Dan terakhir, adanya 6 orang pria yang menodongkan senajat api kepada masyarakat Tambak Rejo. 

"Jelas kita melihat Polda Sumut beserta jajarannya tidak bisa menciptakan keamanan dan rasa nyaman bagi masyarakat Sumut, ada lagi beredarnya berita pengancaman dengan senjata api di Tambak Rejo, Percut Seituan. Yang menjadi pertanyaan kita bersama, kenapa senjata api ilegal dengan mudahnya beredar, bagaimana pemantauan kepolisian bisa kecolongan dengan banyaknya senjata api ilegal beredar di sumut," tanyanya. 

Aksi penodongan senjata api di Tambak Rejo Percut Seituan

Lalu, dari hasil konfrensi pers Kapoldasu, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak terkait pembunuhan salah satu wartawan di Simalungun, dengan gamblang pihak Polda Sumut menyatakan bahwa senjata api yang dimiliki pelaku merupakan illegal dan merupakan buatan amerika. 

"Bagimana bisa dengan gampang masuk? Kepada Bapak Kapolri, kita minta bertindak tegas untuk mengantisipasi peredaran senjata ilegal di wilayah Sumut, jangan hanya di biarkan begitu saja tanpa ada penanganan khusus, sebab banyaknya senjata api illegal beredar akan membuat masayarakat tidak aman dan nyaman. Kita harap permasalahan ini menjadi perhatian bapak Kapolri untuk mengungkap peredaran senjata api ilegal ini, karena dampaknya kejahatan akan semakin tinggi jika bebasnya senjata api ilegal beredar," tegas Dedi kepada wartawan. 

Tewasnya salah seorang warga dengan luka di kepala diduga akibat ditembak senpi

Diberitakan sebelumnya, maraknya korban tewas akibat menjadi korban penembakan senjata api illegal membuat masyarakat resah. Salah satunya adalah tewasnya wartawan di Simalungun akibat ditembak senjata api illegal. Lalu, aksi penodongan senjata api di Tambak Rejo, Percut Seituan dan tewasnya seorang pria di Jalan Arteri Bandara Kualanamo, Batang Kuis, Deli Serdang diduga akibat luka tembak dikepala. (Rom)

Share:
Komentar

Berita Terkini