Dianiaya Security Supermarket, Kepala Siswi SMK Ini Lembam-Lembam

Editor: Redaksi1 author photo

Ayah kandung korban, Erwin Sihotang

MEDAN - Sebut saja namanya Bunga, ABG yang masih berusia 16 tahun ini terpaksa mendatangi Mapolrestabes Medan. Pasalnya ia menjadi korban penganiayaan bapak tiri yang berprofesi sebagai Security di Super Market. Akibatnya, selain trauma, kepalanya terlihat bendol dan lembam, Rabu (23/6/2021). 

Menurut informasi, aksi brutal bapak tiri ini bermula dari adanya keributan antara ibu dan anaknya. Melihat hal itu, pelaku langsung ikut memarahi korban. Tidak itu saja, korban yang terlihat tidak senang dimarahi ayah tirinya membuat pelaku semakin brutal. Pelaku mulai memukul kepala korban hingga 4 kali. Tidak itu saja, pelaku juga mengancam akan meninggalkan ibu korban jika korban tidak meminta maaf. Untung aksi brutal pelaku dapat dilerai ibu korban. Tak terima, kakak dan bapak korban yang mengetahui kejadian akhirnya melaporkan kasus ini ke Mapolrestabes Medan dengan STTLP/1255/VI/Yan.2.5/2021/SPKT Polrestabes Medan. 

"Awalnya saya ribut dengan Mama saya karena masalah tugas dari sekolah. Namun tiba-tiba bapak tiri saya datang membentak ke kamar saya. Karena saya diamkan, mama jadinya ribut sama bapak. Karena emosi, bapak tiri saya itu langsung mukul, karena saya melawan, saya kembali dipukul dibagian kepala," ujar korban, Bunga kepada wartawan ditemani orang tuanya. 

Lalu, Bunga menambahkan, setelah dilerai, diduga pelaku tidak puas, kembali datang membentak dan memukul kepalanya. 

"Lalu dia memukul lagi sampai 4 kali, lalu pergi sambil mengancam akan menceraikan mama. Akibatnya, mama menjadi marah kepada saya," terangnya sambil tertunduk. 

"Bukan saya aja, dulu kakak saya juga pernah dipukuli sama bapak tiri, makanya pergi dan tinggal sama kakak kami yang paling besar," beber Bunga mengakhiri.

Akibat kejadian, kepala korban terlihat bendol dan lembam. Tidak itu, pada bagian wajah korban terlihat bekas garukan kuku pelaku.

Dilokasi yang sama, Ayah kandung korban, Erwin Sihotang yang ditemui di Mapolrestabes Medan merasa kecewa dan tidak menerima kejadian yang menimpa anaknya. 

"Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali kepada anak saya," harapnya singkat. 

Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kanit PPA Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting belum membalas konfirmasi wartawan. (Rom)


Share:
Komentar

Berita Terkini