Pelatihan tersebut difokuskan pada peningkatan kesadaran serta keterampilan menghadapi kondisi darurat, mulai dari pertolongan pertama, resusitasi jantung paru (RJP), hingga teknik evakuasi korban. Instruktur medis dari RS Bhayangkara turut memberikan materi teori dan praktik lapangan.
Perwakilan Jasa Raharja Tebing Tinggi, Nico, menyampaikan bahwa PPGD merupakan elemen penting dalam menekan fatalitas kecelakaan. “Kami berharap guru dan siswa menjadi agen keselamatan di lingkungannya. Pengetahuan ini bukan hanya berguna untuk diri sendiri, tapi juga dapat menyelamatkan nyawa orang lain,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Sugiono yang menegaskan bahwa edukasi keselamatan bagi generasi muda menjadi komitmen berkelanjutan Jasa Raharja. “Keselamatan transportasi adalah tanggung jawab bersama. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat menekan risiko fatalitas dan membangun budaya tertib berlalu lintas,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat antusias besar. Para peserta aktif mengikuti simulasi dan praktik penanganan gawat darurat. Melalui pelatihan ini, diharapkan semakin banyak guru, siswa, dan masyarakat yang memiliki kepedulian serta keterampilan dalam mendukung keselamatan transportasi. (Red)
