Berikan Dukungan Moral, Perwakilan Pimpinan Ponpes se-Tabagsel Hadiri Sidang Dugaan Korupsi Proyek Jalan Sipiongot

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN – Sebuah pemandangan menarik tersaji di Pengadilan Negeri Medan dalam sidang dugaan korupsi proyek Jalan Sipiongot yang menyeret mantan Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Yasir Ahmadi sebagai saksi. Kehadiran Belasan pimpinan pondok pesantren ini merupakan tokoh ulama dan perwakilan dari Aliansi Pondok Pesantren se-Tabagsel sontak menarik perhatian seisi ruang sidang.
 
Para ulama ini datang bukan tanpa alasan. Mereka hadir untuk memberikan dukungan moral sekaligus menegaskan bahwa Yasir Ahmadi yang merupakan Putra Daerah hanya menyalurkan aspirasi masyarakat Tapanuli Selatan terkait perbaikan jalan rusak yang telah lama dan banyak menelan korban jiwa.
 
"Kami memberikan dukungan moral kepada 'anak kami Yasir Ahmadi', yang kami sebut sebagai tokoh muda Tabagsel, agar lebih semangat menghadapi persoalan ini," ujar salah seorang perwakilan pimpinan pondok pesantren.
 
Menurut para pimpinan pesantren, kasus ini bermula dari aspirasi mendesak aliansi pondok pesantren di Tabagsel terkait kondisi Jalan Sipiongot menuju Huta Baru yang tembus ke Tapanuli Selatan. Jalan tersebut belum pernah tersentuh APBD sejak Indonesia merdeka.
 
"Ini adalah aspirasi seluruh pimpinan pondok pesantren di Tabagsel, khususnya dari Badan Silaturahim Pondok Pesantren, yang ingin menyampaikan hal ini kepada Gubernur," jelasnya.
 
Karena sulitnya akses ke Gubernur, para pimpinan pesantren kemudian menyampaikan aspirasi tersebut kepada Yasir Ahmadi, yang saat itu menjabat Kapolres Tapanuli Selatan dan dikenal sebagai Putra Daerah. Mereka berharap Yasir Ahmadi dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah provinsi.
 
"Kami sampaikan kepada Ananda Yasir Ahmadi bahwa Jalan Sipiongot itu memang sudah rusak parah dan belum pernah disentuh pembangunan," tambahnya.
 
Kesempatan menyampaikan aspirasi kepada Gubernur akhirnya tiba saat terjadi longsor di Batu Jomba. Yasir Ahmadi kemudian meneruskan keluhan tentang kondisi Jalan Sipiongot yang sangat memprihatinkan dan sangat mendesak untuk dilakukan pembangunan.
 
Terkait tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Yasir Ahmadi, para pimpinan pesantren dengan tegas menyatakan keyakinan mereka bahwa mantan Kapolres tersebut tidak terlibat.
 
"Beliau tidak ikut-ikutan, tidak ikut cawe-cawean, segala macam apa yang dituduhkan kepada beliau," tegas salah satu pimpinan dengan nada meyakinkan.
 
Mereka berharap Majelis Hakim dapat memberikan keadilan dalam perkara ini. "Harapan kami, para pimpinan pesantren agar Hakim dalam hal ini memberikan keadilan bahwa sepeser pun saya yakin Ananda Yasir tidak menerima dari peristiwa ini, dari kejadian ini," pungkasnya.
 
Kedatangan belasan ulama pesantren ini menjadi simbol dukungan kuat terhadap AKBP Yasir Ahmadi, sekaligus menjadi sorotan tajam terhadap kasus dugaan korupsi proyek Jalan Sipiongot yang masih bergulir di Pengadilan Negeri Medan.

"Saya yakin, haqul yakin ananda Yasir Ahmadi tidak terlibat dalam hal ini," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Mantan Kepala Dinas (Kadis) PUPR Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Topan Ginting, memberikan kesaksian penting dalam sidang kasus korupsi proyek jalan Sipiongot di Pengadilan Tipikor PN Medan. Dimana kesaksiannya membantah tuduhan keterlibatan Eks Kapolres Tapsel, hanya sebatas memberikan informasi warga sekitar yang berprofesi sebagai kontraktor yang mampu mengerjakan proyek jalan tersebut. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini