Pekerja proyek jembatan tersebut disinyalir tidak memasang rambu-rambu peringatan di sepanjang jalan lintas Sumut - Sumbar. Padahal, jalan ini menjadi jalur utama pengangkutan material proyek. Lebih memprihatinkan, lokasi proyek ini ramai dilintasi anak sekolah pada pagi dan siang hari.
Ketua Ikatan Wartawan Independen (IWI) Pasaman Barat, Okeh Saputra, menyampaikan keprihatinannya saat melintas di lokasi proyek pada Rabu (27/08/2025).
"Kami sempat berhenti dan mencari informasi terkait proyek jembatan ini. Menurut warga setempat, proyek ini milik PT. Sago Nauli. Masalahnya bukan pada personel proyek, tetapi rambu-rambu dan plang proyek yang seharusnya ada di jalan lintas Sumut - Sumbar. Material bangunan juga berserakan di jalan. Kami khawatir akan ada korban, apalagi di area ini banyak anak sekolah yang melintas," ungkap Okeh.
Regulasi dan Keselamatan
Terkait regulasi proyek di pinggir jalan lintas, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengamanatkan prioritas keselamatan lalu lintas. Beberapa poin penting yang harus diperhatikan:
- Pemasangan Rambu Lalu Lintas: Informasi kondisi jalan dan proyek harus jelas bagi pengguna jalan.
- Pengaturan Lalu Lintas: Kelancaran dan keselamatan lalu lintas di sekitar proyek wajib diutamakan.
- Keselamatan Pekerja: Akses aman dan peralatan keselamatan yang memadai harus dipastikan untuk pekerja proyek.
Okeh Saputra menyayangkan kondisi ini dan berharap PT. Sago Nauli segera membenahi manajemen kerja dan mematuhi peraturan yang berlaku. Koordinasi dengan pihak terkait di Kecamatan Lingga Bayu juga sangat penting demi menjaga keselamatan publik. (ES Nasution)
