Diduga Kecanduan Film Porno, Seorang Paman Paksa Ponakan Emut Kemaluan. TKP Tanjung Selamat Medan!

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN - Seorang abang betor AS (30) warga Tanjung Selamat tega mencabuli keponakannya yang masih berusia 8 tahun. Pelaku memaksa korban "mengemut" kemaluannya hingga berkali-kali. Ironisnya, kakak korban juga menjadi kebiadaban pelaku, Senin (1/1/2024). 

Menurut informasi, terbongkarnya kasus ini bermula saat pelaku datang kerumah korban dengan alasan untuk beristrahat usai menarik betor, Rabu (20/12/2023). Namun saat itu ibu korban yang sedang memasak merasa heran tidak mendengar suara anaknya. Karena penasaran, ia pun mengintip kamar dibalik papan yang bolong. Bagaikan disambar petir, ia melihat anaknya mengemut kemaluan pelaku. Ibu korban yang syok langsung memanggil mertuanya dan menghubungi suaminya. Namun beberapa saat, pelaku pergi usai melampiaskan nafsu bejatnya. Ayah korban yang datang langsung menginterogasi anaknya, dari keterangan korban ia telah 3 kali dipaksa pelaku. Tak terima, ayah korban pun melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan. 

"Anak saya dicabuli pamannya sendiri, dan saat kejadian saya dirumah, pamannya mengunci kamar dari dalam. Lalu saya mengintip dari celah yang rusak di kamar saya. Dan saya melihat uwaknya tadi tengah berbaring dan posisi kepala anak saya di kemaluan uwaknya," ujar ibu korban, Sri kepada wartawan. 

Sri menambahkan, dari keterangan anaknya, ia telah 3 kali dipaksa mengemut kemaluan pamannya dan setiap selesai melakukan korban diberikan uang Rp 1000 logam. 

"Selain itu, anak saya mengatakan tangan wawaknya (pelaku) juga masuk ke area kemaluannya. Dan anak saya mengaku dikasih uang Rp 1000 logam," tambahnya. 

Setelah melihat kejadian ini, ia merasa syok dan down. Sri berharap pihak Kepolisian Polrestabes Medan segera menangkap pelaku. 

"Tak lama setelah saya melapor kepada orangtua, pelaku tiba-tiba sempat datang lagi kerumah saya dan meminta maaf kepada saya dan saya tidak terima maafnya. Saya hanya berharap keadilan untuk anak saya. Anak saya yang besar juga jadi korban," tegasnya mengakhiri. 

Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol T Fathir Mustafa belum membalas konfirmasi wartawan. (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini