Pengakuan Holili Nekat Menusuk Karena Sakit Hati Melihat Korban Tiduri Ibunya

Editor: Redaksi1 author photo
Pengakuan Holili Nekat Menusuk Karena Sakit Hati Melihat Korban Tiduri Ibunya

Polisi terus menyelidiki pembunuhan terhadap Torawi (59), warga Dusun Pendopo, RT 04, RW 02, Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo. Holili Abdianto (23), tetangga korban yang melakukan penusukan mengaku sakit hati karena melihat sendiri Torawi meniduri ibunya di rumahnya.

Kepada polisi saat diperiksa di ruang penyidik pidana umum (Pidum) Satreskrim Polres Probolinggo, Holili mengaku peristiwa di rumahnya itu terjadi 15 hari sebelum dirinya membacok korban sepulang menghadiri acara maulid nabi. Saat itu dia mengaku memergoki ibunya ditiduri oleh Torawi.

"Di rumah saya, di kamar yang tidak dikunci. Saya dengar ada suara. Saya masuk, saya lihat ibu dan korban berhubungan badan," kata Holili yang telah memakai baju tahanan di hadapan penyidik, Rabu (18/10/2023).

Holili mengaku dirinya melihat korban hanya mengenakan celana panjang saja, sedangkan ibunya cuma memakai sarung. Posisinya, kata dia, korban berada di atas dan ibunya berada di bawah.

"Saya diam saja. Berdiri di situ. Torawi lari. Lalu saya bicara sama ibu, katanya ibu saya ditiduri sama Torawi, cuma sekali itu. Saya tidak cerita kepada bapak karena saya tidak mau bapak yang masuk penjara," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus menyelidiki motif penusukan terhadap Torawi. Dari keterangan Holili itu, tersirat dugaan adanya perselingkuhan antara korban penusukan dengan ibu pelaku.

"Untuk hal tersebut masih kami dalami, apakah ada perselingkuhan atau tidak. Tentunya ini dalam proses penyidikan dan kami akan berkoordinasi dengan pihak kejaksaan dan kasus ini menjadi perhatian untuk kita semua," ungkap Doni saat ditemui di ruangannya.

Torawi dibacok Holili pada Senin (9/10) malam sekitar pukul 19.00 WIB setelah korban menghadiri acara Maulid Nabi. Korban yang dicegat pelaku ditusuk dengan pisau hingga korban meninggal akibat 7 luka tusukan di tubuhnya.

"Saat dicegat, pelaku langsung menusuk korban di bagian belakang. Meski sudah ditusuk pakai pisau, korban sempat melarikan diri, tapi mungkin banyak kehilangan darah, jadi ketika sampai di Puskesmas Banyuanyar, korban sudah meninggal," kata Kepala Dusun Pendo, Desa Liprak Kidul, Nur Hasan.

Zainal Abidin (42) keponakan korban menyebutkan saat itu korban pulang menghadiri undangan di desa tetangga. Saat pulang mengendarai sepeda motor, korban tiba-tiba ditikam hingga terjatuh, lalu ditikam kembali oleh pelaku.

"Pelaku sendirian dan korban juga sendirian. Jadi setelah ditikam pertama kali, korban sempat lari sama sepeda motornya, tapi saat jatuh ditikam lagi sama pelaku," ungkap Zainal saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Sedangkan ipar korban, Sarupi (52) menjelaskan dirinya sempat melerai pelaku yang menikam korban. Bahkan, pisau sempat disembunyikan di bawah pohon untuk menghindari penikaman lagi.

"Setelah kondisi sudah aman, pelaku saya lepas, saya kemudian menolong korban. Karena memang kejadiannya berada di halaman rumah korban, yang jarak rumahnya dengan pelaku sangat dekat," tutur Sarupi.

Sumber : detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini