MEDAN - Dilihat dari maraknya lokasi judi tembak ikan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, dapat dikatakan menjadi surganya para bandar judi. Pasalnya lokasi judi tersebut terkesan bebas beroperasi tanpa adanya tindakan dari pihak Kepolisian. Nah lho...?
Hal ini terlihat dari beberapa titik lokasi judi tembak ikan seperti di Jalan Infeksi, Kelurahan Renggas Pulau, Medan Marelan, lalu di Jalan Pasar 9 Helvetia, di Jalan M.Basir di ruko komplek Marelan Point dan di beberapa titik lainnya.
"Lokasi judi ini setiap hari beroperasi bang, ada yang 24 jam buka. Nanti untuk menarik pemain, dibuat penjaganya wanita cantik," ujar salah seorang warga yang resah dengan aktifitas lokasi judi tersebut, Sabtu (5/8/2023).
Akibat beroperasinya lokasi judi ini, kerap terjadi keributan antara pemain dengan istri atau keluarganya karena tidak pulang dan menggadaikan barangnya.
"Sering kali terjadi keributan keluarga disini, gara-gara suaminya gak ingat pulang ke rumah. Dan saat dijemput istrinya dari lokasi judi tembak ikan uangnya sudah habis untuk bermain judi tembak ikan ditempat ini," terang warga Jalan M Basir tersebut.
Hal ini diperparah lagi dengan tidak adanya tindakan tegas penegak hukum khususnya Polres Pelabuhan Belawan dan jajarannya.
"Kami masyarakat disini sangat kecewa dengan penegak hukum dan pemimpin daerah kami bg, kan gak mungkin mereka tidak tahu dengan adanya lokasi judi tembak ikan diruko komplek ini, apalagi lokasinya dipinggir pasar dan pintunya selalu terbuka untuk keluar masuknya para pemain. Ada apa ini bang?," tanyanya terlihat kesal.
Warga berharap aparat penegak hukum khususnya Polres Pelabuhan Belawan dan jajarannya segera menutup lokasi judi tersebut.
"Kami berharap aparat Kepolisian Polres Pelabuhan Belawan supaya bertindak menutup lokasi tempat judi tembak ikan ini bang, karena perjudian ini sudah merusak rumah tangga dan menjadikan kemiskinan," harapnya mengakhiri.
Namun sayang, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon tidak menjawab konfirmasi wartawan. (Marbun/Rom)