Kasus Keluarga William Diperas Preman Diduga Dikaburkan, Toke Mie Pansit Seolah-olah Korban Pengeroyokan

Editor: Romeo galung author photo

MEDAN - Penangkapan William CS yang merupakan anak kandung Siu Lin diduga sarat keganjilan. Pasalnya perkelahian antara William Cs dengan toke mie pansit yang kerap disapa Acek ini bermula saat anak sulungnya (Vincent) diancam dibunuh para preman saat hendak pindah ke Perumahan di Jalan Rahayu, Sabtu (6/8/2022) lalu. 

Saat itu Vincent didatangi 4 orang preman  meminta sejumlah "uang pindah". Namun karena menolak, para preman mengancam akan membunuh Vincent dan seluruh orang di dalam rumahnya. Dan hal itu pun sempat di videokan Vincent. 

"Kalo lu gak ngasih, lu kapan saja, jika lu disini akan kami bunuh atau orang di dalam rumah ini kami bunuh". Anak klien kita diancam bunuh. Lalu pada tanggal 17 Agustus 2022, Vincent tetap datang membawa springbed dan parkir di tanah kosong. Saat itulah ke-4 preman itu ada disitu dan menegur Vincent karena parkir di tanah kosong tersebut," ujar kuasa hukum Siu Lin, Romy Tampubolon, SH kepada wartawan, Kamis (5/1/2023). 

Romy menjelaskan, setelah memasukkan springbed, lalu keluar Acek melihat kejadian keributan antara 4 preman dengan Vincent. Lalu Acek memanggil Vincent dan preman itu. Saat itulah muncul William dan David yang membawa samurai karena mengetahui abangnya diancam bunuh. 

"Setelah william sampai langsung mendekati abangnya yang bersama Acek. Disitulah william dicekik dan didorong Acek. Melihat itu, Vincent langsung menarik William. Lalu Acek langsung mengambil batu mau melempar ke William, saat itulah juga david mengeluarkan Softgun dan meminta acek membuang batunya. Lalu acik pulang kerumah mengambil besi sepanjang 2 meter. Hendak menyerang william tapi dilerai David. Setelah sepakat untuk tidak berkelahi, david pun bermaksud membawa William pulang kerumah. Saat itulah Acik menyerang William dengan membabi buta. Akhirnya terjadi perkelahian satu lawan satu. Tapi saat Acik terdesak, para preman yang sempat mengancam bunuh Vincent ikut memukuli william makanya Acek dan para preman kami laporkan ke Polrestabes Medan sekarang sudah ditangani Poldasu," bebernya. 

Namun yang menjadi kekecewaan kuasa hukum adalah, dimana adanya video yang muncul di sosial media mengatakan anak kliennya dituduh Genk Motor. 

"Ini adalah bentuk kesengajaan yang dibentuk lawan. Kenapa sekarang ini Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan membasmi premanisme namun malah bermunculan premanisme. Bahkan mengancam akan membunuh. Itukan sesuatu hal yang luar biasa," cibir Romy. 

Ia berharap Kapolda Sumatera Utara untuk menegakkan keadilan karena perkara ini sudah ditangani Polda. 

"Tolong tunjukkan keadilan di saling lapor ini. Anak klien kami juga korban. Yang melakukan penyerangan itu awalnya si Usop. Jadi kami minta Kapoldasu dan penyidik untuk menangkap pelakunya dan preman-preman tersebut. Malahan anak klien kami ditangkap lalu dituduh Genk Motor. Yang tidak adilnya lagi kenapa kita yang ditangkap, lawan tidak ditahan," katanya. 

Namun sayang, sampai berita ini diturunkan, Dirkrimum Poldasu, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja belum juga membalas konfirmasi wartawan.

Diberitakan sebelumnya, Kuasa Hukum Siu Lin, Romy Tampubolon, SH meminta kepada Polda Sumut untuk berlaku adil dan segera menangkap Toke Mie Pansit yang memukuli anak kliennya, William dan David dengan besi panjang hingga berdarah-darah di Komplek Mutiara Jalan Rahayu, Bantan Timur, Medan Tembung, Rabu (4/1/2023). (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini