Geger Aliran Sesat 'Raja Rohani', Murid Perempuan Dilecehkan Alasan Pengobatan

Editor: Redaksi1 author photo
Foto : Beberapa mantan pengikut yang telah sadar dan akan melapor ke Poldasu
Mantan Murid : "Kami akan melapor ke Polda Sumut"
MEDAN - Sebuah Aliran kepercayaan  berkedok Pengajian Agama Islam yang dipimpin seorang pria lanjut usia  mengaku 'Raja Rohani' resahkan warga di Tanah Garapan Pasar 4 Klambir V Kebun. 

Pasalnya ajaran yang diduga sesat tersebut berlawanan dengan kaidah agama Islam, selain mengaku dapat membaca masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang, aliran tersebut juga dengan bermodus pengobatan tradisional melakukan pelecehan seksual terhadap murid atau pengikutnya. 

"Ajaran ini kepada kami muridnya dikenalkan Jasmani dan Rohani karena dia 'Raja Rohani' yang bisa membaca  masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi kami harus nurut dan patuh dengannya karena dialah yang merancang keselamatan buat kami muridnya," ujar salah seorang mantan murid, Mariono yang berhasil keluar dari aliran sesat tersebut, Jumat (23/12/2022). 

Mariono menambahkan, aliran tersebut  dikenalkan oleh seorang pria lanjut usia berinisial SN pada tahun 2002. Dimana ia mengaku dapat menuntun muridnya mendapat keselamatan dunia akhirat dengan cara membeli JANNAH dan mengikuti perintahnya. 

"Untuk dapat masuk kedalam aliran ini, setiap murid diajak masuk ke kamarnya. Katanya agar dikenalkan dengan Rohaninya dengan membaca matra-mantra dan membakar kemenyan. Setelah itu tiba-tiba dia menangkap sesuatu di kemenyan. Dan setelah itu, setiap hari jika mau beraktifitas harus bertanya dengan rohani dan kepadanya, kita juga sangat takut padanya" katanya. 

Lalu, Mariono menceritakan, salah satu alasannya keluar dari aliran sesat tersebut dikarenakan istrinya menjadi korban pelecehan seksual dengan modus pengobatan tradisional terhadap semua murid. 

"Jadi dalam aliran ini ada bagian pengobatan tradisional kusuk yang dilakukan menantunya, dimana setiap murid harus dikusuk setiap minggunya dengan biaya Rp 100 Ribu/orang. Jadi kemarin ada penyakit Julia Perez Kanker Serviks, jadi semua murid perempuan diharuskan kusuk dengan menantunya, awalnya hanya kaki dan tangan, tapi lama-lama harus buka baju dan pakaian dalam. Istri saya dan lainnya kemaluannya  dicolok-colok dengan tangan menantunya itu," terangnya yang  dibenarkan murid lainnya. 

Tidak itu saja, sedeqah yang setiap bulannya diberikan kepada Raja Rohani 'SN' untuk dibelikan JANNAH berupa aset tanah perkebunan sawit ternyata dialihkan menjadi nama pribadi sehingga pengikut yang sadar merasa ditipu dan merugi hingga milliaran rupiah. 

"Karena doktrin tadinya itulah, otak sudah tercuci merasa takut pada dia, maka kami setiap ada uang tidak berani simpan dirumah. Cincin di jari istri saya itu tidak boleh, harus dijual untuk mendukung biaya operasional lahan sawit atau "JANNAH" di Dumai. Kami itu takut keluar karena di doktrin ada hukuman fisik seperti Santet bisa mati," terang Mariono. 

Atas perbuatan tersebut, beberapa mantan pengikut lainnya berencana akan melaporkan kasus ini ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk mendapatkan keadilan. 

"Insyaallah dalam waktu dekat ini kami berencana akan melaporkan permasalahan ini ke Polda Sumut, untuk memohon keadilan, melaporkan kasus pencabulan tersebut," ucapanya sambil tertunduk. 

Dilokasi terpisah, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kepala Desa  Klambir V Kebun, Suprayogo belum mengetahui kejadian tersebut dan berjanji akan mencari informasi tersebut. 

"Maaf saya baru kabar ada aliran sesat dimaksud. Nanti saya cari informasi sama kadus dan tokoh masyarakat yang ada dan kita laporkan ke pihak terkait," katanya singkat. (Rom)

BERSAMBUNG....

Share:
Komentar

Berita Terkini