Harga BBM Naik Tinggi, Ribuan Nelayan di Medan Utara Tidak Bisa Melaut

Editor: Redaksi1 author photo
Puluhan kapal nelayan tidak melaut

BELAWAN-Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Sumatra Utara, menyebut ribuan nelayan kecil di Medan Utara mengharapkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar bisa melaut.

"Nelayan kecil itu, banyak yang tidak melaut. Sedikit memaksakan diri melaut, karena sekarang ini hasil tangkapan juga minim," ujar Ketua HNSI Kota Medan, Abdul Rahman Selasa (06/09)

Selain itu, lanjut dia, biaya yang harus dikeluarkan nelayan sekali melaut juga tinggi, dan salah satunya akibat tidak adanya stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Medan Utara.

Kondisi tersebut mengakibatkan para nelayan kecil harus membeli BBM dari para agen dengan harga relatif tinggi dan minimal Rp 8.000 per liter, walau hasil tangkapan belum diketahui.

"Kalau BBM subsidi jenis solar kan Rp5.150 per liter, tapi nelayan kecil tidak bisa beli di SPBU. Sementara SPBU tidak melayani nelayan yang pakai jerigen dua liter," katanya.

Untuk diketahui, saat ini ada sekitar 13.000 nelayan kecil di Medan Utara dengan kapal lima gross ton ke bawah yang melaut hingga empat mil menggunakan mesin dompeng.

Belasan ribu nelayan kecil itu berpangkalan di Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhandeli di Medan Marelan, lalu Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Pekan Labuhan di Medan Labuhan.

Kemudian di Kelurahan Bagan Deli, Belawan Lama, Gudang Arang dan Uni Kampung di Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia, dan Kelurahan Belawan Bahari di Medan Belawan.

"Solusi yang kita tawarkan, bagaimana pemerintah itu mendirikan SPBU mini di kawasan nelayan,tinggal yang mengelola dan cara mendapatkan pasokan BBM subsidi lagi," tandas Atan sapaan akrab Abdul Rahman.(bis)
Share:
Komentar

Berita Terkini