16 Korban WNI Penumpang Kapal Tenggelam di Malaysia Masih Hilang, SAR Kendala Cuaca

Editor: Hetty author photo

MALAYSIA - Sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI), penumpang kapal yang mengangkut pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal masih dinyatakan hilang. Seperti diketahui, kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Johor, Malaysia.

Dilansir Antara, hingga Sabtu (18/12/2021) pagi, pukul 08.00 waktu setempat, jumlah korban yang hilang masih tersisa 16 orang. Otoritas Maritim Malaysia, dalam pernyataannya, masih melakukan pencarian di hari keempat tenggelamnya kapal tersebut.

Total personel SAR di darat, udara dan laut dalam misi pencarian korban sebanyak 77 orang. Wakil Direktur Operasi Maritim Johor Kapten Simon Templer menuturkan pencarian terkendala faktor cuaca yang menyebabkan ombak tinggi.

"Pencarian di laut masih mengalami kendala karena cuaca kurang bagus masih bertahan dengan ombak besar setinggi tiga hingga lima meter yang juga menghalangi jarak pandang," ujar Simon.

Maritime Rescue Sub Center (MRSC) Johor Bahru mengerahkan dua pesawat dari Badan Penegakan Maritim Malaysia, Pasukan Operasi Udara (PGU), Polisi Pemerintah Malaysia (PDRM) dalam tim serach and rescue (SAR). Empat armada laut dari Maritim Malaysia, Angkatan Laut Pemerintah Malaysia (TLDM), dan PDRM Marine Police Force (PPM) juga ikut dalam pencarian korban.

Otoritas Maritim Malaysia juga memperluas radius pencarian belasan PMI ilegal melaui udara seluas 76,5 mil laut persegi dan 106,02 mil laut persegi. Total luas wilayah pencarian 182,5 mil laut persegi meliputi Tanjung Balau sampai Sungai Rengit.

Masih dilansir dari Antara, pencarian di pantai dilanjutkan oleh agen pendamping dari Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM), Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (JBPM), PDRM dan juga Agensi Pertahanan Sipil Malaysia (APM).

Warga pesisir perairan Malaysia, khususnya nelayan yang menggunakan kapal kecil disarankan untuk tak melaut dalam kondisi cuaca buruk dan diimbau selalu mengikuti perkembangan ramalan cuaca yang dikeluarkan oleh Departemen Meteorologi Malaysia.

Koordinator Fungsi Pensosbud KJRI Johor Bahru, Andita Putri Purnama menjelaskan sejak awal kejadian kapal PMI ilegal tenggelam, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat di Malaysia dan menurunkan tim ke lapangan untuk berkoordinasi dengan aparat setempat.

Tim KJRI ikut membantu proses identifikasi korban dan dokumen-dokumen yang ditemukan di lokasi kejadian. Sebelumnya diberitakan kapal yang mengangkut TKI diduga ilegal ini tenggelam di perairan Johor, Malaysia, Rabu lalu (15/12). (red/detik)

Share:
Komentar

Berita Terkini