2 Minggu, Polsek Medan Kota Belum Mampu Tangkap "Preman Kampung (2). Jika Polsek Medan Kota Tidak Mampu, Segera Minta Bantuan Ke Poldasu Dan Polrestabes Medan

Editor: Romeo galung author photo
Ketua PBH Peradi Deliserdang, Dedi Suheri, SH

Dedi Suheri, SH : "Apa semua kasus harus viral di media sosial baru tindakan cepat?"

MEDAN - Lambannya kinerja Polsek Medan Kota dalam menangani kasus penganiayaan yang dialami abang becak, M Hasan (35) mendapat kritikan pedas dari Ketua PBH Peradi Deliserdang, Dedi Suheri, SH. Ia menegaskan bahwa akibat dari lambannya kinerja Polsek Medan Kota dapat membuat masyarakat tidak percaya pada pihak Kepolisian. 

"Jika Polsek Medan Kota tidak mampu menangkap tersangka, kita minta Polsek Medan Kota segera meminta bantuan ke Poldasu dan Polrestabes Medan untuk menangkap Preman Kampung tersebut," ujar Ketua PBH Peradi Deliserdang, Dedi Suheri, SH, Rabu (22/9/2021). 

Dedi menambahkan, kasus penganiayaan yang menimpa korban merupakan  masalah kemanusian, dimana seorang tukang becak dianiaya hingga tak bisa mencari nafkah untuk keluarganya. 

"Pelakunya harus segera ditangkap dan di tindak tegas sesegera mungkin. Coba kasus ini viral di media sosial, pasti pihak Kepolisian bertindak cepat. Janganlah buat masayarakat tidak percaya lagi dengan kinerja kepolisian, apa semua kasus harus viral di media sosial baru tindakan cepat, jelas hal ini mencoreng rasa keadilan kepada masyarakat," ucapnya. 

Lalu Dedi mencontohkan, seperti kasus perampokan toko emas dan kasus premanisme di Pasar Gambir dan lainnya sebagai kasus yang sempat viral ke publik. Pihak Kepolisian cepat dan tegas dalam penindakan kasus viral di media sosial. 

"Jangan hanya karena korban adalah seorang tukang becak penindakannya berlarut-larut. Semua sama persamaan dihadapan hukum (Equality before the law). Harapan kita kepada pihak kepolisian segera lakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan abang tukang becak, kalau perlu tindak tegas dan terukur," harapnya mengakhiri. 

Diberitakan sebelumnya, M Hasan (33) warga Jalan Brigjen Katamso Gang Lampu, Medan Kota nyaris tewas ditangan pasangan Bapak-Anak dan belasan pemuda preman lainnya di Jalan Teratai, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Selasa (7/9/2021) malam. Namun akibat pengeroyokan tersebut, korban kerap muntah darah bahkan mata korban juga terancam buta.

Adapun identitas dua orang pelaku yang diketahui pasangan bapak-anak adalah   berinisial AN dan UB. Keduanya tega menyiksa korban dikarenakan dendam terhadap korban yang dituding merusak rumah tangga UB. 

Menurut informasi, kejadian terjadi pada Selasa (7/9/2021) lalu. Saat itu, korban yang sedang melintas di Jalan Teratai dipanggil seorang wanita paruh baya yang diketahui ibu dari pelaku berinisial JL. JL meminta tolong kepada korban untuk mengantar kerumahnya. Dikarenakan mengenal JL, yang merupakan mantan bos tempatnya bekerja langsung setuju dan memberikan tumpangan dengan mengendarai sepeda motornya. Namun baru beberapa meter, tiba-tiba sepeda motor korban dipepet anak JL, FN. FN yang emosi langsung menyerang dan memukuli korban. Tidak puas, FN kemudian memanggil teman-teman dan bapaknya, UB. Tidak berapa lama, belasa pemuda menggunakan kayu dan batu menyerangnya hingga terberak. Beruntung, salah seorang warga yang menyaksikan korban disiksa dan dibawa jalan langsung menyelamatkannya. Akhirnya korban berhasil melarikan diri. Tak terima, dengan kondisi berdarah-darah, korban dan keluarganya pun melaporkan kejadian ke Polsek Medan Kota. (Rom)

Share:
Komentar

Berita Terkini