Uang tersebut dipinjam Ustadz AR dengan dalih investasi usaha modal pengadaan peralatan kesehatan dan lain-lain dengan profit sesuai kesepakatan setiap bulannya. Namun usaha tersebut gagal dan uang tak kunjung dikembalikan.
"Awalnya Ustadz AR dengan membujuk almarhum orang tuanya untuk berinvestasi modal pengadaan peralatan kesehatan dan lain-lain dengan profit sesuai kesepakatan setiap bulannya. Setalah berhasil meminjam uang sebesar Rp 300 Juta. Usaha tersebut tidak ada menghasilkan apa-apa sampai orangtuanya meninggal dunia," ujar anak almarhum Ustadz SP, Rhodah kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).
Ustadz AR, menurut Rhodah, keluarganya sempat kesulitan menghubungi Ustadz AR dan akhirnya merayu orang tuanya untuk menandatangani surat perjanjian tanpa materai pada Oktober 2024 dengan isi surat akan mengembalikan uang pinjaman tersebut.
"Sekarang kami kesulitan ekonomi semenjak Almarhum meninggal dunia. Ustadz AR berjanji akan mengembalikan uang pinjaman setelah menjual rumahnya. Namun sampai sekarang tidak ada, " ucapnya
Saat ini, keluarga Almarhum membutuhkan uang tersebut untuk biaya hidup keluarganya. Ia berharap adanya itikad baik dari Ustadz AR untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kami berharap Ustadz AR untuk segera membayarkan hutangnya tersebut," harapnya mengakhiri.
Istri Almarhum SP membenarkan apa yang disampaikan anak ke-empatnya. Ia berharap agar Ustadz AR untuk mengembalikan uang yang dipinjam tersebut.
"Kami sangat membutuhkan sekali untuk biaya hidup kami saat ini. Kalau suami saya masih hidup kemungkinan ada yang menafkahi kami dan tidaklah kami seperti ini," ceritanya sedih.
Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Ustadz AR membenarkan adanya pinjaman uang tersebut dan berjanji akan mengembalikan jika ada rezeki.
"Saya memang ada meminjam uang kepada Alm Ustadz SP dan saya juga sudah tanda tangan Surat keterangan bahwa saya betul ada meminjam uang dari beliau," katanya.
Ustadz AR sangat amat ingin untuk mengembalikan uang tersebut, namun saat ini kondisinya sedang pailit.
"Kalau Alloh bagi saya rezeki yang bisa untuk menyelesaikannya, pastilah saya sesegera mungkin akan menyelesaikannya," harapnya mengakhiri. (Rom)
