BANGUN SARI - Seorang warga Desa Bangun Sari, Martha Br Simamora meneteskan air matanya saat berada di Kantor Desa Bangun Sari di Jalan Darmo, Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa. Pasalnya, sudah 3 tahun dengan kondisi menggunakan tongkat, ia harus bolak balik ke kantor desa untuk mengurus surat tanah sawahnya yang dipersulit pihak desa. Ironisnya, walaupun tanah sawah seluas 4,5 rantai tersebut sudah diukur semua pihak. Kepala Desa dan perangkatnya tidak mau menandatanganinya.
"Tanahnya sudah diukur, namun pihak Kepala Desa tetap menolak menandatangani surat tersebut karena dilarang Br Purba. Saya memiliki surat tanah (surat pembagian warisan dan surat dengan jiran batas) dan proses pengukuran dihadiri oleh Sekretaris Desa, Perangkat Desa, serta jiran batas, namun permohonan saya tetap dipersulit," ujar Martha Simamora kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Martha Simamora, yang bekerja sebagai buruh tani, mengaku kesulitan karena masalah ini. Ia dan suaminya (Hatoguan Siregar) kini tinggal mengontrak di Gang Dame, Dusun 9, dan terancam diusir karena tidak memiliki uang untuk membayar kontrakkan.
"Kita punya surat tanah warisan dari orang tua. tapi mereka tetap tidak mau meneken. Sudah 3 tahun mengurus surat ini tapi tidak selesai-selesai. Takut katanya Desa mereka," bebernya.
Saat ini, ia dan suaminya sedang sakit sehingga semakin menambah beban permasalahan ini. Ia memohon kepada Bupati untuk turun tangan menyelesaikan sengketa tanah tersebut dan membantu penerbitan surat tanahnya. Ia menegaskan bahwa tanah tersebut benar-benar miliknya.
"Ini pun bapaknya (Hatoguan Siregar) sakit, saya juga sakit, mau operasi mataku. Itu pun ku bilang, jika bukan tanah saya gakpapa, tapi ini tanah kami. Saat ini kami terpaksa tinggal mengontrak di Gang Dame Dusun 9. Saat ini pun kami mau diusir karena belum membayar kontrakkan.Tolong kami bapak Bupati supaya surat kami diteken, kami orang susah," harapnya sambil meneteskan air mata.
Ketika dikonfirmasi kepada Lurah Bangun Sari, M Rivai mengatakan akan menyurati dan memanggil semua bersangkutan.
"Kita akan surati semua yang bersangkutan untuk hadir di Desa," ujarnya singkat beberapa waktu lalu. (Rom)