Soal Siswa SMK Nyaris Tewas Disiksa Genk Motor, Presidium GMPC Sumut Warning Polres Pelabuhan Belawan 3X24 Jam Akan Demo Polda Sumut

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN - Aksi brutal kawanan genk motor yang menyiksa seorang siswa SMK TS (17) di Jalan Pasar Timur II, Medan Marelan hingga nyaris tewas mendapat perhatian serius dari Presidium Garuda Merah Putih Community (GMPC) Sumut, Dedi Harvisyahari. Ia me-warning Pelabuhan untuk segera menangkap para pelaku dalam tempo 3X24 Jam. Jika tidak ia akan menurunkan massa ke jalan melakukan aksi demo ke Mapoldasu. 

"Pokoknya jika ini tidak ditindaklanjuti 3 X 24 Jam, kami akan menurunkan massa ke Polda Sumut, meminta Kapoldasu mengevaluasi kinerja Kapolres Pelabuhan Belawan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (12/7/2024). 

Dedi merasa miris dengan kinerja penyidik Polres Pelabuhan Belawan dimana penegakkan hukum terhadap pelaku-pelaku kejahatan sampai saat ini tidak diproses Polres Pelabuhan Belawan. 

"Saya Dedi Harvisyahari dari Garuda Merah putih Comunity (GMPC) Sumut hari ini sangat menyesalkan pelaporan yang sudah 3 bulan terkait penganiayaan oleh genk motor ini tidak ditindaklanjuti oleh Polres Pelabuhan Belawan. Ini sungguh miris, artinya penegakkan hukum terhadap pelaku-pelaku kejahatan sampai saat ini tidak ada di proses Pelabuhan belawan. Ini menimbulkan rumor/stigma tidak baik bagi Kepolisian RI khususnya Polres Pelabuhan Belawan," tegasnya. 

Dedi berharap penyidik Polres Pelabuhan Belawan segera menangkap para pelaku agar ada kepastian hukum dan efek jera bagi para pelaku. 

"Jangan buat malu Kepolisianlah. Artinya kejahatan semakin meningkat begini seharusnya ditindaklanjuti sebagai efek jera bagi pelaku-pelaku kalo ini ditindaklanjuti oleh Polres Pelabuhan Belawan," tegasnya. 

Dedi menjelaskan bahwa kasus ini sudah berjalan 3 bulan, namun tidak ada tindaklanjut dari penyidik Polres Pelabuhan Belawan. 

"Hari ini orang minta kepastian hukum bapak Kapolres Pelabuhan Belawan, tolong ini ditindaklanjuti. Jangan anda duduk tenang, saat ini mata masyarakat tertuju pada Polres Pelabuhan Belawan akibat mandeknya laporan masyarakat seperti ini. Kasihan korban itu," ketusnya mengakhiri. 

Diberitakan sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, sebut saja namanya Putra alias (TS), siswa SMK di salah satu sekolah swasta nyaris tewas usai di siksa dan dipukul dengan botol minuman milik kawanan Genk Motor di Jalan Pasar Timur II, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, Minggu (7/4/2024). Ironisnya setelah 3 bulan dilaporkan, 6 orang pelaku masih berkeliaran. 

Menurut informasi, aksi brutal kawanan Genk motor ini terjadi Minggu (7/4/2024) lalu. Saat itu, korban bersama temannya hendak shalat Subuh di Mesjid. Namun naas, saat melintas di lokasi, tiba-tiba korban dicegat kawanan pelaku dan ditendang. Korban yang terjatuh langsung dipukuli dan dipijak-pijak. Tik itu saja, dengan berteriak pelaku memukuli korban dengan botol minuman milik para pelaku. Akibatnya, kepala bagian depan korban koyak 10 jahitan dan badannya memar. Tak terima, korban pun melaporkan kasus ini ke Polres Pelabuhan Belawan. 

"Kejadian itu 3 hari sebelum lebaran, saat itu saya mau pergi Shalat Subuh dekat rumah. Jadi saya melewati orang itu, katanya orang itu manggilin saya, tapi saya tidak dengar. Sampai simpang mereka mengejar pakai botol kaca. Disitu berhenti saya ditunjang dan dipukul pakai botol kaca, " ujar korban, Putra kepada wartawan, Selasa (2/7/2024). (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini