MEDAN - Pendidikan Pondok Pesantren (Ponpes) saat ini menjadi salah satu pilihan masyarakat dikarena kebanyakan pesantren telah memadukan pendidikan nonformal dan formal. Salah satunya adalah Ponpes Mazilah Darusallam.
Salah satu kelebihan Ponpes Mazilah Darusallam adalah mempelajari Ilmu Nahwu dan Sharaf dimana santri bisa membaca dan menulis bahasa Arab sebagai prasyarat standar untuk menguasai sebuah bahasa.
"Ini yang kita tes ilmu Nahwu dan Sharaf, kalo bahasa Indonesia Nahwu itu subjek predikat objek keterangan tempat, keterangan waktu, kalau Sharaf itu perubahan kalimat, kalo dalam bahasa Indonesianya dia yang berawalan me, be, ber, ter seperti kata makan dan memakan, itu Sharaf yang mengatur. Makanya kalo benar Sharaf, pasti benar bacaannya," ujar Pimpinan Ponpes Mazilah Darusallam, Buya M Darul Yusuf, Senin (1/2/2024).
Buya Dahrul menambahkan bahwa tidak semua pesantren dapat mengajarkan Nahwu dan Sharaf, biasanya pesantren tersebut dinamakan sekolah biasa yang di pondokkan.
"Pesantren identik dengan ilmu Nahwu dan Sharaf, kalo ada pesantren yang tidak mengajarkan Nahwu Sharaf itu sama dengan sekolah biasa yang di pondokkan. Kalo bahasa arab, bahasa Inggris 3 bulan bisa, tapi kalo Nahwu dan Sharaf belum tentu 7 tahun bisa," tambahanya.
Namun santri Ponpes Mazilah Darusallam dapat menguasainya dalam waktu 2 tahun.
"Tapi kalau kita bisa usahakan semaksimal mungkin, 2 tahun anak-anak santri kita bisa baca Kitab Kuning/Kitab Gundul," jelasnya mengakhiri.
Terlihat Pimpinan Ponpes Mazilah Darusallam, Buya M Darul Yusuf menguji ilmu Nahwu dan Sharaf kepada santri dan santriwati. (Rom)