Pj Gubernur Aceh Buka Suara Terkait Penolakan Warga Pada Pengungsi Rohingya

Editor: Dian author photo

Aceh - Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki buka suara terkait penolakan yang dilakukan warga Aceh terhadap pengungsi Rohingya di Tanah Rencong. Ia menilai penolakan itu sebagai hal yang wajar.

Dari data yang dimiliki satgas provinsi Aceh terkait pengungsi, jumlah etnis Rohingya yang sudah mendarat di Aceh mencapai 1.684 orang. Mereka tersebar di 8 titik lokasi penampungan.

Achmad mengatakan pihaknya akan segera mencari solusi terkait masyarakat yang semakin bergejolak mengusir pengungsi Rohingya dari Aceh. Dia akan mencari satu tempat untuk penampungan sementara.

"Memang tidak ada satu areal yang dikhususkan bagi pengungsi Rohingya apalagi kalau sudah jumlahnya ribuan dan harus memenuhi kebutuhan dasar mereka itu agak sulit. Mungkin itu alasan masyarakat menolak seperti itu," kata Achmad kepada wartawan, Senin (11/12).

Pihaknya juga memahami maksud warga yang menolak pengungsi Rohingya ditempatkan di wilayah mereka dalam jumlah besar, apalagi itu memerlukan akses dan fasilitas pendukung lainnya.

"Jadi kita sangat paham itu, kemudian tugas kita bagaimana membuat segera lokasi baru biar mereka (pengungsi Rohingya) berkumpul untuk dilanjutkan dengan kegiatan selanjutnya," katanya.

Menurutnya, ada kewajiban yang sudah diatur dalam Perpres nomor 125 tahun 2016 bahwa pemerintah daerah harus menyiapkan penampungan-penampungan terhadap pengungsi itu.

"Itu kewajiban kita. Intinya kemanusiaan yang dinomorsatukan, namun jangan jadi persoalan," katanya.

Penolakan warga hampir terjadi di semua lokasi titik pendaratan para pengungsi Rohingya di Aceh. Mulai dari Bireuen, Aceh Utara, Sabang dan Aceh Besar.

Terakhir, 135 pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh Besar tiga kali ditolak oleh warga saat ditempatkan di beberapa lokasi, seperti di Kawasan Lamreh, kamp bumi perkemahan pramuka hingga di Ladong. Semua warga sekitar menolak untuk ditempatkan di sana.

Terakhir Pemerintah Aceh menempatkan pengungsi Rohingya itu di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) untuk sementara waktu yang lokasinya persis di depan Kantor Gubernur. (red)


Share:
Komentar

Berita Terkini