MEDAN - Ancaman akan mematikan dan aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh 8 orang terhadap Ketua SPTI Medan Petisah, Siwen Als Akbar Mahmud membuat istri dan anak-anaknya trauma dan merasa jiwanya terancam.
Istri korban, Serly Jayanti berharap pihak Kepolisian khususnya Polsek Medan Baru untuk segera menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap suaminya.
"Kepada bapak Polisi saya berharap agar para pelaku yang mengeroyok suami saya segera ditangkap, karena para pelaku masih berada dilingkungan kami. Kami takut sekeluarga dan nyawa kami terancam, mereka ada menyebutkan matikan saja. Jadi saya bermohon kepada bapak Kapolri dan Kapolda Sumut untuk segera menangkap mereka. Terima masih pak," ujar istri korban, Serly Jayanti, Senin (18/12/2023).
Serly menjelaskan bahwa saat kejadian ia berada di dalam rumah. Tiba-tiba anaknya datang mengatakan bahwa suaminya dikeroyok.
"Saat itu saya mendengar dari anak, suami saya dikeroyok, saya langsung lari kesana. Saya lihat suami saya dipukuli sambil berlari hingga ia terajatuh di depan pintu," katanya.
Lalu, sesampainya di tempat kejadian, Serly mendengar para pelaku berteriak "Matikan Saja", hal ini membuat ia panik dan mencoba menyelamatkan suaminya.
"Karena mendengar ada yang mengatakan "MATIKAN SAJA itu", makin saya masuk kedalam ruko itu untuk menyelamatkan suami saya. Setelah saya masuk, saya dipukul dan dicakar sama seorang Pelaku berinsisial E. Lalu akhirnya suami saya berhasil lari ke Medan Baru," terangnya.
Sekali lagi, Serly berharap pihak Kepolisian Polsek Medan Baru untuk segera menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap suaminya.
"Tolong tangkap mereka semua pak, kami sekeluarga ketakutan," harapnya.
Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, AKP Harjuna Bangun mengatakan akan menangani laporan tersebut.
"Kita tangani segera, ini baru di periksa saksi-saksinya, korbannya pun sudah di kantor," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Siwen Als Akbar Mahmud (40), warga Jalan Nibung II, Medan Petisah terpaksa diopname di rumah sakit usai dikeroyok 8 orang didepan anak istrinya karena membela anaknya. Akibatnya, Ketua SPTI Medan Petisah ini mengalami luka dibagian kepala dan harus menjalani perobatan instensive.
Hal ini disampaikan korban kepada wartawan di rumah sakit Jalan Iskandar Muda, Medan Petisah. Ia mengatakan saat ini ia kesulitan bergerak karena aksi brutal para pelaku.
"Kejadiannya Jumat (15/12/2023) Pukul 23.00 WIB. Waktu itu anak saya hendak pulang dicegat tukang parkir dan dimaki-maki, lalu anak pulang melapor sama saya. Lantas saya dan anak saya jumpain tukang parkir, sesampainya saya dan anak saya dimarahi dan dibentak-bentak tukang parkir," ujar korban, Siwen Als Akbar Mahmud.
Kemudian Akbar menambahkan, saat itu Jukir yang ditegurnya marah dan langsung menyerangnya bersama anak pemilik kedai nasi dan karyawannya.
"Lalu saya tegur tukang parkirnya, saya katakan kalo anak saya salah, laporkan ke saya karena itu masih anak-anak (15 tahun). Lalu ramai mereka mengeroyok saya, ada sekitar 8 orang lebih, teriak mau matikan saya. Yang ikut mengeroyok pedagang nasi, anaknya dan karyawannya," tambahnya.
Beruntung saat kejadian, nyawanya selamat setelah istrinya langsung datang melerai aksi brutal pengeroyokan tersebut hingga ia dapat diselamatkan.
"Akibat kejadian kepala saya memar-memar bang, oyong kalo berjalan. Karena ini sudah melakukan pengeroyokan bahkan didepan anak istri saya, saya berharap pelaku segera ditangkap," harapnya mengakhiri.
Namun sayang, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, AKP Harjuna Bangun belum membalas konfirmasi wartawan. (Rom)