Geger Aliran Sesat 'Raja Rohani' (2). Kusen Pintu Rumah Pengikut Ditandai Dengan Lambang Salib Menggunakan Kapur Sirih

Editor: Romeo galung author photo
MEDAN - Mantra "Hong wilaheng sang hyang moho suci" dan pembakaran kemenyan adalah salah satu  syarat untuk masuk kedalam Ajaran Raja Rohani. Tidak itu saja, pengikut juga diharuskan menuliskan tanda salib di kusen depan dan belakang pintu rumah dengan menggunakan kapur sirih. 

Hal ini disampaikan oleh mantan pengikut Aliran Raja Rohani 'SN' kepada wartawan. Ia menegaskan bahwa 1000% aliran tersebut SESAT. 

"Saya sebelum masuk kedalam aliran tersebut harus masuk ke kamar SN yang mengaku Raja Rohani dan harus merapalkan mantra wong wilaheng lalu dikasih makan kacang dan didepan ada kemenyan lalu ditangkap asapnya gitu. Setelah itu disuruh keluar. Setelah itu saya takut dan patuh, tidak berani melawannya," ujar salah seorang mantan pengikut Aliran Raja Rohani, Darsono diamini korban lainnya, Rabu (28/12/2022). 

Darsono menambahkan, setiap rumah pengikut Raja Rohani harus menuliskan tanda salib di kusen depan dan belakang  rumah dengan menggunakan kapur sirih dan setiap harinya dimulai bangun tidur sampai tidur harus selalu bertanya kepada Raja Rohani 'SN'  

"Setiap kusen depan dan belakang rumah pengikut harus ditandai dengan salib menggunakan kapur sirih. Setiap harinya kami ditanya cerita rohani kami. Kata dia (SN), kalau ada yang salah akan diluruskannya. Dulu setelah kita melakukan ritual masuk ke ajaran ini kita merasa bagus kali, karena kita belum sadar, bagus kali, macem belum pernah ada ajaran seperti ini. Setelah keluar ternyata 1000% salah ajarannya," ucapnya menyesal. 

Parahnya lagi, setelah sadar, Darsono merasa dibohongi dan diperalat 'SN' karena akibat "Jampi-Jampi" menjadi terbodoh sehingga kehilangan harta dan hampir kehilangan keluarganya. 

"Saya ditokohinya. Dulunya saya ahli di bidang bangunan, saya diharuskannya bertani di Perbaungan selama 5 tahun. Tidak di gaji, katanya disuruh ngerjain "Jannah". Sekitar 7,5 Ha saya yang ngerjainnya sendiri. Lalu "Jannah" dijual dan dialihkan ke Dumai menjadi sawit. Istri saya kerja disuruh berhenti, pensiun muda. Anak saya yang membangkang ajaran dipaksa harus disingkirkan, di keluarkan dari keluarga," tambahnya sambil menunduk bersalah. 

Darsono menjelaskan bahwa setiap pengikut yang tidak "Menyetor" uang diancam akan diputuskan atau dikeluarkan dari ajaran tersebut. 

"Yang gak pernah laporan atau nyetor uang akan dikeluarkan sama dia. Jadi saya sempat tidak punya anak. Malah saya disuruh kawin lagi di Dumai. Kami berharap supaya ajaran sesat itu diproses hukum agar tidak ada lagi korban lainnya. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi terkait keresahan warga melalui telepon selulernya, Camat Hamparan Perak, JE Rambe belum membalas konfirmasi wartawan. 

Diberitakan sebelumnya, sebuah Aliran kepercayaan  berkedok Pengajian Agama Islam yang dipimpin seorang pria lanjut usia  mengaku 'Raja Rohani' resahkan warga di Tanah Garapan Pasar 4 Klambir V Kebun. 

Pasalnya ajaran yang diduga sesat tersebut berlawanan dengan kaidah agama Islam, selain mengaku dapat membaca masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang, aliran tersebut juga dengan bermodus pengobatan tradisional melakukan pelecehan seksual terhadap murid atau pengikutnya. 

"Ajaran ini kepada kami muridnya dikenalkan Jasmani dan Rohani karena dia 'Raja Rohani' yang bisa membaca  masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi kami harus nurut dan patuh dengannya karena dialah yang merancang keselamatan buat kami muridnya," ujar salah seorang mantan murid, Mariono yang berhasil keluar dari aliran sesat tersebut, Jumat (23/12/2022). (Rom)
Share:
Komentar

Berita Terkini