MEDAN - Pembangunan rumah toko (ruko) 31/2 tingkat di Jalan Selamat, Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur meresahkan warga. Pasalnya banyak warga terserang batuk karena debu bangunan "menyerang" rumah warga. Tidak itu saja, pecahan batu bangunan juga kerap berjatuhan menimpa rumah dan warga.
Hal ini disampaikan warga, Susi saat melakukan protes di depan pintu pembangunan ruko tersebut. Mereka berharap pihak Developer menghentikan pembangunan.
"Abu dan polusi, banyak abu dan batu-batu kerikil berjatuhan. Bangunan makin tinggi, abunya pun makin kemana-mana," ujar warga, Susi, Senin (26/12/2022).
Selain itu, Susi merasa khawatir dengan anak-anak yang bermain di depan rumah dikarenakan bangunan tidak menggunakan jaring pengaman dimana banyaknya batu kerikil berjatuhan.
"Dampaknya bermain, resikonya besar. Ada yang batuk, apalagi orangtua seperti ini rentan terhadap abu. Bangunan ini lebih kurang sudah setahun," terangnya.
Susi berharap pemilik bangunan sosialisasi kepada masyarakat dan bertanggung jawab dengan warga yang sakit batuk.
"Dari awal sosialisasi tidak ada, mulai dari berdiri hingga hampir selesai tidak ada," harapnya.
Begitu juga disampaikan oleh Nek , ia berharap pihak Developer bertanggung jawab pengobatan terhadap sakit batuknya.
"Harapnnya ada sosialisasinya dan mengobatinya," harapnya.
Namun sayang, saat dikonfirmasi kelokasi, tidak ada satu pun perwakilan pembangunan ruko di Jalan Selamat, Medan.
Begitu juga saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Lurah Durian, Harun Alrasyid tidak membalas konfirmasi wartawan. (Rom)
