Solar Subsidi Langka, BPH Migas Longgarkan Distribusi BBM

Editor: Hetty author photo

JAKARTA - BPH Migas melonggarkan distribusi solar subsidi. Itu dilakukan untuk menyikapi kelangkaan solar subsidi di sejumlah daerah di Indonesia belakangan ini.
Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) ErikaRetnowati mengatakan pelonggaran dilakukan setelah Pertamina melaporkan adanya peningkatan konsumsi BBM jenis solar subsidi.

Peningkatan terjadi sejalan dengan naiknya kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta mobilitas masyarakat di beberapa wilayah sebagai dampak dari keberhasilan penanganan Covid-19 oleh pemerintah dan pelonggaran level PPKM.

Ia menambahkan dengan pelonggaran itu, pihaknya memberikan kewenangan kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk melakukan penyesuaian kuota untuk wilayah/sektor pengguna yang kekurangan dan kelebihan kuota sepanjang tidak melebihi kuota nasional 15,8 Juta KL.

"Tentu saja pelaksanaan relaksasi ini tetap diawasi oleh BPH Migas," ujar Erika seperti dikutip dari pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (19/10) lalu.

Pengawasan tambahnya akan dilakukan dengan melibatkan TNI dan Polri.

"Dalam melakukan pengawasan di lapangan, BPH Migas bekerja sama dengan TNI dan POLRI, kami mengucapkan terima kasih kepada aparat yang membantu penindakan penyalahgunaan solar yang juga menjadi salah satu faktor berkurangnya solar untuk masyarakat yang membutuhkan," tutup Erika.

Sebagai informasi, kelangkaan solar subsidi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kelangkaan salah satunya terjadi di Sumatra Utara.

Salah seorang nelayan di Desa Silo Baru, Silau Laut, Asahan, Sumatra Utara Awalludin Samosir mengatakan kelangkaan sudah terjadi selama hampir sebulan ini. Hal ini membuat nelayan di Kabupaten Asahan tak bisa melaut.

Awalludin menjelaskan pasokan BBM jenis solar hanya tersedia sedikit di Kabupaten Asahan. Itu pun, harganya sangat mahal.

Harga BBM jenis solar naik. Selain itu, pembelian solar juga dibatasi.

"Terlalu mahal harganya dikarenakan mereka itu along-along cukup sulit di sana. Ada pengawalan, ada hal lain. Sehingga kesulitan mendapatkan minyak itu. Jarak SPBU dari sini jauh, sekitar 20 km. Jadi kami selalu beli minyak dari along-along. Sementara mereka terkendala mendapatkan minyak karena razia," ungkap Awalludin, Jumat (15/10).

Kelangkaan sama juga dikeluhkan oleh warga Magetan, Jawa Timur. Warga mengeluh kelangkaan solar sudah terjadi selama 4 hari belakangan ini.

Erika membantah kelangkaan dipicu oleh kurangnya pasokan BBM di Indonesia. Ia menjamin BBM tersedia dalam jumlah yang mencukupi. 


Sumber : CNNINDONESIA

Share:
Komentar

Berita Terkini