Soal Abang Becak Nyaris Tewas Dikeroyok Di Jalan Teratai (2). Polsek Medan Kota Dianggap Lamban Bereaksi, GMPC Siap Aksi Turun Ke Jalan

Editor: Romeo galung author photo

Presidium GMPC, Dedi Harvi Syahari

MEDAN - Aksi brutal penganiayaan yang dilakukan pasangan bapak-anak dan pelaku lainnya terhadap seorang abang becak M Hasan (33) dikecam keras Presidium Garuda Merah Putih Community (GMPC), Dedi Harvi Syahari. 

Ia juga menilai kinerja Polsek Medan Kota lamban menangani kasus tersebut. Pasalnya, pasca 6 hari kejadian aksi brutal tersebut, tidak satupun pelaku ditangkap pihak Kepolisian. 

"Korbannya itu nyaris tewas, namun hingga hampir 1 minggu tidak ada satupun pelaku yang ditangkap pihak Polsek Medan Kota. Saya menyesalkan lambannya jajaran Polsek Medan Kota dalam menindak lanjuti laporan korban," ujarnya. 

M Hasan, Korban penganiayaan

Dedi menambahkan, dari keterangan saksi-saksi, pelaku penganiayaan diketahui berjumlah belasan orang.

"Pelakunya lebih kurang 15 orang, seharusnya ketika korban yang melaporkan penganiayaan dengan kondisi bersimbah darah, Polisi sudah seharusnya melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap terduga pelaku utama penganiayaan. Ini sudah berjalan  6 hari tak satupun pelaku di tangkap," terangnya. 

Terkait lambannya kinerja Polsek Medan Kota, Komunitas GMPC mendesak Kapolsek Medan Kotq untuk segera menangkap para pelaku. 

"Bila ini tidak ditindaklanjuti, maka Garuda Merah Putih Community Sumut akan melakukan aksi ke Polsek Medan Kota dan Polrestabes Medan agar kasus penganiayaan berat ini diberikan atensi untuk di segerakan menangkap para pelaku," tegasnya mengakhiri. 

Diberitakan sebelumnya, M Hasan (33) warga Jalan Brigjen Katamso Gang Lampu, Medan Kota nyaris tewas ditangan pasangan Bapak-Anak di Jalan Teratai, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Selasa (7/9/2021) malam. Namun akibatnya, selain kerap muntah darah, mata korban juga terancam buta.

Adapun identitas kedua pelaku pasangan Bapak-Anak ini diketahui berinisial AN dan UB. Keduanya tega menyiksa korban dikarenakan dendam terhadap korban yang dituding merusak rumah tangga UB. 

Menurut informasi, kejadian terjadi pada Selasa (7/9/2021) lalu. Saat itu, korban yang sedang melintas di Jalan Teratai dipanggil seorang wanita paruh baya yang diketahui ibu dari pelaku berinisial JL. JL meminta tolong kepada korban untuk mengantar kerumahnya. Dikarenakan mengenal JL, yang merupakan mantan bos tempatnya bekerja langsung setuju dan memberikan tumpangan dengan mengendarai sepeda motornya. Namun baru beberapa meter, tiba-tiba sepeda motor korban dipepet anak JL, FN. FN yang emosi langsung menyerang dan memukuli korban. Tidak puas, FN kemudian memanggil teman-teman dan bapaknya, UB. Tidak berapa lama, belasa pemuda menggunakan kayu dan batu menyerangnya hingga terberak. Beruntung, salah seorang warga yang menyaksikan korban disiksa dan dibawa jalan langsung menyelamatkannya. Akhirnya korban berhasil melarikan diri. Tak terima, dengan kondisi berdarah-darah, korban dan keluarganya pun melaporkan kejadian ke Polsek Medan Kota. 

"Tiba-tiba saja pelaku memepet sepeda motor saya dan langsung memukuli saya bang, tak puas dia pun dia memanggil teman-teman dan bapaknya. Saya kembali dipukuli dengan menggunakan batu dan kayu," ujar korban, M Hasan kepada wartawan, Sabtu (11/9/2021). 

Hasan menambahkan, saat itu belasan pelaku menggunakan kayu memukuli dan  menendang. 

"Saya pikir saya sudah mati bang, sampai terberak dan terkencing saya dipukuli mereka. Mata saya ini pendarahan bang, diharuskan dokter berobat mata. Dan setiap batuk saya selalu muntah darah," tambahnya. 

Masih keterangan Hasan, adapun kedua pelaku yang dikenalnya adalah pasangan Bapak-Anak, suami dan anak dari JL yang mau diantar pulang. 

"Pelakunya, Bapak dan anak bang, si UB dan FN. Mereka dendam karena menuduh saya merusak rumah tangga mereka. Saya kenal mereka karena saya dulu bekerja sama Bu JL," terangnya. 

Hasan berharap pihak Kepolisian khususnya Polsek Medan Kota untuk segera menangkap para pelaku. 

"Pak Polisi, tolong tangkap mereka, mereka nyaris membunuh saya. Tolong Pak Polisi," ibanya. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolsek Medan Kota, Kompol Riki Ramadhan berjanji akan mengecek laporan pengaduan tersebut. 

"Kita cek ke kanit res," ujarnya singkat. (Rom)

Share:
Komentar

Berita Terkini