Stok Vaksin Covid-19 di Sumut, NTT, Kaltim, Jambi, Tak Cukup Dalam Sepekan ke Depan

Editor: Hetty author photo

Gambar ilustrasi.

JAKARTA - Ketersediaan alias stok vaksin virus corona (Covid-19) terkini di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak cukup digunakan untuk melakukan program vaksinasi nasional dalam sepekan ke depan.


Berdasarkan laporan dalam situs vaksin milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 20 Agustus 2021, dari 34 provinsi di Indonesia, setidaknya 21 provinsi memiliki stok vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam dua pekan ke depan. Sementara stok vaksin di 9 provinsi lainnya hanya cukup digunakan dalam 10-14 hari saja.


Asosiasi Dokter Surati Jokowi Tuntut Roadmap Penanganan Covid

Proyeksi waktu dosis vaksin tidak hanya dilihat dari jumlah vaksin yang diberikan. Melainkan juga dihitung berdasarkan indikator capaian vaksinasi provinsi dalam sepekan sebelumnya.


Kemenkes misalnya, mencatat stok vaksin Covid-19 di Sumatera Utara sisa 289.164 dosis dan diprediksi hanya cukup untuk 6 hari dengan rata-rata vaksinasi mereka yang berada di 43.039 dosis dalam pekan lalu. Selanjutnya, Kalimantan Timur dengan rata-rata vaksin mingguan sebesar 12.433 dosis, kini tersisa 65.754 dosis untuk 6 hari juga.


Selanjutnya stok vaksin di Jambi tersisa 69.692 dosis dengan rerata vaksinasi pekan lalu sebesar 12.651 dosis. Kemudian, vaksin di NTT diproyeksi akan habis dalam lima hari ke depan, dengan stok yang tersisa 59.360 dosis.


Lebih lanjut, provinsi di Jawa-Bali yang stok vaksinnya diprediksi hanya cukup untuk 10-14 hari adalah Jawa Barat. Sulawesi Barat menjadi provinsi dengan proyeksi stok vaksin terlama yakni 57 hari.


Tercatat, stok vaksin di Sulawesi Barat terkini masih tersisa 105.064 dosis, namun capaian vaksinasi mingguan mereka relatif rendah, yakni hanya 2.249 dosis pada sepekan lalu.


Adapun tiga provinsi dengan kepemilikan stok vaksin terkini yang paling banyak adalah DKI Jakarta dengan 1.647.082 vaksin dan diprediksi hanya untuk 17 hari. Kemudian, Jawa Timur dengan sisa 1.557.326 dosis vaksin yang cukup untuk 14 hari, disusul Jawa Tengah yang diprediksi hanya cukup untuk 16 hari dengan sisa vaksin yang dimiliki sebanyak 1.466.868 dosis.


Indonesia sudah menerima total 192.650.360 vaksin, dengan rincian 144.700.280 vaksin bulk atau mentah dari Sinovac. Kemudian 13 juta vaksin jadi dari Sinovac, 17.139.140 dosis vaksin AstraZeneca, 8.250.000 vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, dan 1.560.780 dosis vaksin Pfizer.


Vaksin bulk yang diproses oleh PT Bio Farma (Persero) itu diolah menjadi 117.300.000 dosis vaksin jadi. Sehingga ketersediaan vaksin Indonesia baik yang sudah dipakai dan belum, untuk saat ini sekitar 165,2 juta dosis vaksin.


Sementara itu, Kemenkes per Kamis (19/8) Pukul 18.00 WIB mencatat sebanyak 56.322.284 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 30.590.045 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.


Itu artinya, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 27,04 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 14,69 persen. 


Sumber : CNNINDONESIA

Share:
Komentar

Berita Terkini