Lapas Kelas I Medan Akan di Demo KIM Plus Sumut, Diduga Jadi 'Sarang' Kejahatan Terorganisir

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN – Koalisi Intelektual Plus Sumatera Utara (KIM Plus Sumut), di bawah komando Oza Hasibuan, berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapas Kelas I Medan. Aksi ini dipicu oleh dugaan kuat bahwa lapas tersebut telah menjadi 'sarang' bagi para pelaku kejahatan terorganisir, bukan lagi tempat pembinaan yang seharusnya.
 
Oza Hasibuan mengungkapkan kepada wartawan di Medan, Kamis (16/10/2025), bahwa pihaknya memiliki bukti narapidana melakukan penipuan (scam) dan mengedarkan narkotika dari dalam lapas. Kasus terbaru yang mencoreng citra lapas adalah seorang narapidana yang mengaku sebagai anak tokoh Sumut, berhasil menipu tokoh tersebut hingga ratusan juta rupiah.
 
"Ini sudah keterlaluan! Lapas seharusnya menjadi tempat rehabilitasi, bukan tempat merencanakan kejahatan," tegas Oza Hasibuan. KIM Plus Sumut berencana menggelar aksi di Lapas Kelas I A Medan pada 20 Oktober 2025, dan di Kantor Kementerian Pemasyarakatan di Jakarta pada 25 Oktober.
 
Oza Hasibuan menduga kuat adanya pembiaran penggunaan handphone di dalam lapas, yang kemudian dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan kejahatan. "Penggunaan handphone di dalam lapas bukan lagi rahasia umum. Ini jelas adaSomething wrong dengan sistem pengawasan di sana," ujarnya.
 
Lebih lanjut, Oza Hasibuan menambahkan bahwa lapas seharusnya menjadi wadah pembinaan dan edukasi mental serta hukum bagi warga binaan. "Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Kami menerima banyak laporan bahwa handphone digunakan secara bebas, dan narkoba juga marak beredar. Ini adalah ironi yang harus segera diakhiri," tegasnya.
 
KIM Plus Sumut menuntut agar lapas segera berbenah dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap praktik-praktik yang menyimpang. "Jangan sampai lapas menjadi tempat 'pengampunan' bagi narapidana untuk kemudian menjadi pelaku kejahatan yang lebih terorganisir. Ini harus diusut tuntas!" serunya.
 
Maraknya kecolongan dan kejadian fatal di dalam lapas telah mencoreng citra Lembaga Pemasyarakatan dan menunjukkan lemahnya penegakan hukum. "Ini adalah pekerjaan rumah besar bagi Kementerian Pemasyarakatan," pungkas Oza Hasibuan. (Riki) 
Share:
Komentar

Berita Terkini