PEMATANG SIANTAR - PT Jasa Raharja Cabang Pematangsiantar bekerja sama dengan RS Murni Teguh Horas Insani menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penanganan Gawat Darurat (PPGD) yang ditujukan bagi para driver ojek online Grab.
Kegiatan berlangsung hari ini di Aula Lantai 4 RS Murni Teguh Horas Insani, Kota Pematangsiantar pada Rabu(10/9), dengan tujuan membekali mitra pengemudi dengan keterampilan dasar dalam menangani situasi darurat di jalan raya.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan driver Grab dari wilayah Pematangsiantar dan sekitarnya. Mereka mendapatkan pembekalan materi dan praktik langsung mengenai teknik dasar CPR (Cardiopulmonary Resuscitation),
penanganan luka dan patah tulang
cara evakuasi korban kecelakaan,
pemeriksaan tanda-tanda vital. Materi disampaikan langsung oleh tim medis RS Murni Teguh Horas Insani yang berpengalaman di bidang kegawatdaruratan.
Jasa Raharja Pematangsiantar yang diwakili oleh Staff Tk I Bidang Teknik Noveda Mulya Wibowo menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk menekan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas.
“Driver Grab sangat aktif di jalan dan berpotensi menjadi pihak pertama yang tiba di lokasi kecelakaan. Melalui pelatihan ini, mereka dibekali kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Direktur RS Murni Teguh Horas Insani,dr Herman enyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini dan berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut.
“Kami berkomitmen mendukung edukasi dan pelatihan yang berdampak langsung pada keselamatan masyarakat. PPGD adalah bekal penting bagi siapa pun, termasuk mitra transportasi daring seperti Grab,” tuturnya.
Acara diakhiri dengan simulasi penanganan korban kecelakaan dan sosialisasi tugas dan fungsi Jasa Raharja kepada seluruh peserta.
Melalui kegiatan ini, Jasa Raharja dan RS Murni Teguh Horas Insani berharap agar para driver Grab tidak hanya menjadi mitra transportasi yang andal, tetapi juga mampu menjadi “penolong pertama” yang sigap dan kompeten di jalan raya.
Rencana kedepan, kegiatan serupa akan terus digalakkan di berbagai wilayah lain, sebagai bagian dari upaya kolektif untuk menurunkan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas serta menciptakan budaya tanggap darurat di masyarakat. (Red)