Soal Abang Becak Nyaris Tewas Dikeroyok Di Jalan Teratai (3). Korban Tidak Dapat Lagi Menafkahi Keluarga, Istri Korban Berharap Keadilan!

Editor: Redaksi1 author photo

 


Istri korban : "Suami saya belum pulih, tidak ada yang menafkahi anak-anak, kami harap Pak Polisi segera menangkap para pelaku"

MEDAN - Delapan hari pasca aksi penganiayaan yang dialami abang becak, M Hasan (33), korban tidak dapat lagi menafkahi 3 anak dan istrinya. Pasalnya kondisi korban sangat memprihatinkan, dimana selain sekujur tubuhnya penuh luka lembam, matanya juga tidak dapat dibuka karena pendarahan. 

Hal ini disampaikan istri korban, saat ditemui wartawan. Ia mengatakan bahwa akibat kejadian ini, suaminya tidak lagi dapat menafkahi anak-anaknya. 

"Saat ini suami saya belum pulih, tidak ada yang menafkahi anak-anak, kami harap Pak Polisi segera menangkap para pelaku," ujarnya sambil meneteskan air mata. 

Istri korban menjelaskan bahwa akibat kejadian itu, suaminya tidak dapat beraktifitas kembali dikarenakan kondisinya sangat memprihatinkan. 

"Selain luka lembam sekujur tubuhnya, mata suami saya sulit dibuka karena pemdarahan, tolong kami Pak Polisi," harapnya mengakahiri. 

Dilokasi terpisah, Ketika dikonfirmasi terkait belum ditangkapnya para pelaku, Kapolsek Medan Kota, Kompol Riki Ramdhan belum membalas konfirmasi wartawan. 

Diberitakan sebelumnya, M Hasan (33) warga Jalan Brigjen Katamso Gang Lampu, Medan Kota nyaris tewas ditangan pasangan Bapak-Anak di Jalan Teratai, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Selasa (7/9/2021) malam. Namun akibatnya, selain kerap muntah darah, mata korban juga terancam buta.

Adapun identitas kedua pelaku pasangan Bapak-Anak ini diketahui berinisial AN dan UB. Keduanya tega menyiksa korban dikarenakan dendam terhadap korban yang dituding merusak rumah tangga UB. 

Menurut informasi, kejadian terjadi pada Selasa (7/9/2021) lalu. Saat itu, korban yang sedang melintas di Jalan Teratai dipanggil seorang wanita paruh baya yang diketahui ibu dari pelaku berinisial JL. JL meminta tolong kepada korban untuk mengantar kerumahnya. Dikarenakan mengenal JL, yang merupakan mantan bos tempatnya bekerja langsung setuju dan memberikan tumpangan dengan mengendarai sepeda motornya. Namun baru beberapa meter, tiba-tiba sepeda motor korban dipepet anak JL, FN. FN yang emosi langsung menyerang dan memukuli korban. Tidak puas, FN kemudian memanggil teman-teman dan bapaknya, UB. Tidak berapa lama, belasa pemuda menggunakan kayu dan batu menyerangnya hingga terberak. Beruntung, salah seorang warga yang menyaksikan korban disiksa dan dibawa jalan langsung menyelamatkannya. Akhirnya korban berhasil melarikan diri. Tak terima, dengan kondisi berdarah-darah, korban dan keluarganya pun melaporkan kejadian ke Polsek Medan Kota

"Tiba-tiba saja pelaku memepet sepeda motor saya dan langsung memukuli saya bang, tak puas dia pun dia memanggil teman-teman dan bapaknya. Saya kembali dipukuli dengan menggunakan batu dan kayu," ujar korban, M Hasan kepada wartawan, Sabtu (11/9/2021). 

Hasan menambahkan, saat itu belasan pelaku menggunakan kayu memukuli dan  menendang. 

"Saya pikir saya sudah mati bang, sampai terberak dan terkencing saya dipukuli mereka. Mata saya ini pendarahan bang, diharuskan dokter berobat mata. Dan setiap batuk saya selalu muntah darah," tambahnya. 

Masih keterangan Hasan, adapun kedua pelaku yang dikenalnya adalah pasangan Bapak-Anak, suami dan anak dari JL yang mau diantar pulang. 

"Pelakunya, Bapak dan anak bang, si UB dan FN. Mereka dendam karena menuduh saya merusak rumah tangga mereka. Saya kenal mereka karena saya dulu bekerja sama Bu JL," terangnya. 

Hasan berharap pihak Kepolisian khususnya Polsek Medan Kota untuk segera menangkap para pelaku. 

"Pak Polisi, tolong tangkap mereka, mereka nyaris membunuh saya. Tolong Pak Polisi," ibanya. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolsek Medan Kota, Kompol Riki Ramadhan berjanji akan mengecek laporan pengaduan tersebut. 

"Kita cek ke kanit res," ujarnya singkat. (Rom)

Share:
Komentar

Berita Terkini