Pedagang : "Pembeli gak mau masuk ke Pasar, semakin hancur dan merosot pendapatan"
MARELAN - Kondisi Pasar Marelan sangat memprihatinkan. Pasalnya selain lokasi yang kumuh dan bau, jalan masuk ke pasar harus melewati "kubangan kerbau" sehingga membuat omset para pedagang semakin terpuruk.
Hal ini sangat dirasakan oleh hampir seluruh pedagang. Ironisnya lagi, dengan kondisi pasar yang tanpa perhatian teraebut, para pedagang tetap harus membayar retribusi penuh.
"Kondisi Pasar Marelan sangat memprihatinkan, macam mana konsumen mau belanja, jalan masuk aja udah kayak kubangan kerbau," ujar salah seorang pedagang, Rabu (17/11/2021).
Lalu, Iwan menambahkan, akibatnya omset para pedagang terpuruk dikarenakan minimnya pembeli yang masuk kedalam pasar.
"Pembeli gak mau masuk ke Pasar, semakin hancur dan merosot pendapatan, sementara kontribusi harus wajib di bayar tapi pasilitas jalan masuk tidak di perbaiki hanya di korek sana korek sini bukan timbun," tambahnya.
Para pedagang juga telah meminta kepada Kepala Pasar Marelan untuk melakukan penimbunan di musim penghujan ini, namun tidak diperdulikan.
"Paling kalau di timbun kena Rp 800 Ribu/dumptruk. Semetara pendapatan parkir aja bisa mencapai Rp 3 Juta sampai Rp 4 Juta perhari, masa nimbun aja gak bisa," harap Iwan mengakhiri.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari Dirut PD Pasar Kota Medan, Suwarno, SE. (Rom)
