Hamas Peringatkan Stop Agresi Jika Mau Sandera Dilepaskn Hidup-hidup

Editor: Dian author photo
Gambar ilustrasi.

Jakarta - Kelompok Hamas memperingatkan bahwa tidak ada sandera yang akan dilepaskan hidup-hidup dari wilayah Gaza, kecuali tuntutan kelompok itu dipenuhi Israel. 

Hamas menuntut dibukanya kembali negosiasi dan pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina dari penjara Israel.

"Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan, maupun para pendukungnya, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, serta memenuhi tuntutan perlawanan," kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, dikutip Al Arabiya.

Obeida juga menegaskan kelompok Hamas akan terus melawan pasukan Israel.

"Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah ini di setiap lingkungan, jalan dan gang," kata dia.

"Pemusnahan yang dilakukan musuh bertujuan untuk mematahkan kekuatan perlawanan kami, namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci," imbuhnya.

Pada 24 November lalu, kelompok Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata. Usai diperpanjang hingga dua kali, jeda perang itu disetop sehingga agresi Israel di Gaza berlanjut sejak 1 Desember lalu.

Selama gencatan senjata 7 hari tersebut, kelompok Hamas telah membebaskan 105 orang sandera. Sementara itu Israel membebaskan 240 dari ribuan tahanan Palestina, yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Dalam pernyataan terbarunya akhir pekan kemarin, kantor PM Israel Netanyahu menyebut saat ini masih ada 137 warga Israel yang disandera di Gaza. Namun 20 di antaranya sudah berupa jenazah.

Qatar selaku mediator kesepakatan gencatan senjata mengatakan upaya jeda perang selanjutnya tengah didiskusikan. Namun mereka juga memperingatkan bahwa pemboman Israel yang tiada henti justru kian mempersempit peluang untuk mencapai kesepakatan baru.

Saat ini agresi masih terus berkecamuk di Gaza, di mana pasukan Israel disebut telah memerintahkan warga Palestina di selatan Gaza untuk pindah dari area itu. 


Share:
Komentar

Berita Terkini