Badan Gizi Nasional Wilayah I Gelar Bimtek Masak Sehat Cegah KLB di Sumut

Editor: Redaksi1 author photo
MEDAN - Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penyiapan makanan bergizi bagi relawan di 43 Satuan Pelayanan Penyediaan Makanan (SPPG). Kegiatan dilakukan di Hotel Santika Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan Petisah, Kota Medan ini dihadiri oleh lebih kurang 500 peserta, Minggu (22/6/2025). 

Bimtek dilaksanakan selama 2 hari yang berlangsung serentak di Medan, Parapat, dan Asahan sejak 21-22 Juni 2025. Bimtek ini diikuti ratusan relawan, bertujuan menekan angka Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat makanan tidak sehat.

"Kegiatan hari ini adalah Bimbingan Teknis kepada relawan Penjamah makanan, yaitu adalah orang yang bekerja di dapur-dapur makanan bergizi. Harapannya dan tujuannya adalah memberikan bekal kepada para relawan dalam menyiapkan makan bergizi itu betul-betul memiliki acuan," ujar Direktur Wilayah I Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional, Wahyu Widi. 
 
Wahyu menjelaskan bahwa Bimtek ini krusial mengingat peran vital relawan SPPG dalam menyediakan makanan bergizi gratis bagi 3.000-3.500 penerima manfaat. Para relawan, yang sehari-harinya akan bergelut di dapur SPPG, diberikan pelatihan intensif mengenai penanganan dan penyimpanan bahan makanan untuk mencegah masakan basi.

"Sehingga adanya Bimtek ini mereka punya wawasan bagaimana cara menyimpan bahan makanan agar tidak lekas basi, bagaimana dia memiliki pengetahuan, ini diajarkan dalam bimtek ini. Makanya kita hadirkan beberapa narasumber yang terkait misalkan dari Persagi, kemudian dari dinas terkait Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup dan kita juga hadirkan Akademisi," katanya. 
 
Wahyu menekankan pentingnya ketepatan waktu pengiriman makanan. Makanan yang terlambat tiba berpotensi basi dan menimbulkan dampak kesehatan negatif. Oleh karena itu, relawan dilatih untuk mematuhi standar penyiapan dan pengiriman makanan yang ketat.
"Sehingga harapannya jika makanan itu siap oleh SPPG, delivery nya juga harus sesuai dengan waktu yang ditentukan, karena jika delivery nya terlambat, makanannya terlambat, maka dampak negatif yang terjadi sangat mungkin terjadi seperti makanan basi dan seterusnya," tambahnya. 
 
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mempercepat perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai instruksi Presiden. BGN mengembangkan tiga pola penyediaan makanan seperti pembangunan dapur standar oleh BGN melalui APBN, pengembangan dapur mandiri oleh individu atau kelompok dan optimalisasi SPPG yang telah ada. Strategi ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Sumut.

"Sehingga harapannya, para penerima manfaat ini bisa sesegera mungkin mendapatkan pelayanan makan gizi gratis ini. Ada 3 pola yang dikembangkan, pertama dengan pola APBN artinya BGN ini dalam waktu dekat akan membangun dapur-dapur yang sudah memenuhi standard penetapan dapur-dapur sehat yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU)," tegas Wahyu. (Rom) 
Share:

Baca Lainnya

Komentar