Proyek Lapter Patiambang Dari APBN Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

Editor: Romeo galung author photo


GAYO LUES - Proyek pembangunan  drainase dan dinding penahan tanah Bendara Patiambang Kabupaten Gayo Lues Ta. 2021 dengan dana Rp 1 milyar yang bersumber dari APBN disoal warga. 

Pasalnya pelaksanaan proyek yang dilaksanakan oleh CV Mitra Perdana dan Konsultan Pengawas CV 3D Station Consultan dengan kontrak kerja Nomor : PL.107/261/III/TXE.2021 yang dimulai sejak  tanggal 28 Maret 2021 dengan masa pelaksanaan 180 hari terkesan tidak sesuai spesifikasi. 

Dari hasil pantauan di lapangan, terlihat proses pekerjaannya masih pengerukan pondasi dan sudah mulai sebahagian pengecoran pada pondasi tersebut. Dalam pekerjaan pengecorannya, terlihat susunan matrial batu sungai begitu rapat dengan ukuran batu melebihi dari biji kelapa. Sehingga dari sistem pekerjaan dilapangangan menjadi tanda tanya masyarakat setempat dan diduga tidak sesuai spesifikasi lagi dan mutu pekerjaannya dipertanyakan.

Melihat hal itu, Ketua LSM LP-KPK Kabupaten Gayo Lues, Ahmad Yani sangat menyayangkan proyek drainase  lapangan terbang Patiambang yang bersumber dari APBN tahun 2021 yang sepertinya pihak kontraktor kurang serius mengerjakan pekerjaan ini. 

"Dari sistem pekerjaannya batu besar di susun begitu rapat  dan seterusnya di cor untuk dijadikan bangunan fisiknya dan diduga kuat untuk mengurangi matrial pasir dan semen untuk meraih keuntungan. 

Ahmad Yani berharap kepada pihak penegak hukum di tingkat pusat maupun di daerah dapat memantau pekerjaan proyek tersebut agar mutu proyek bisa sesuai dengan teknis dan juknis yang sesuai dengan kontraknya. 

"Karena selama ini sering terjadi kucuran dana dari pusat sering pekerjaan tidak disiapkan dan ada juga pekerjaannya asal jadi, sehingga masyarakat Gayo Lues yang di rugikan. Mungkin kurangnya pengawasan dari pihak terkait yang membidangi proyek yang bersumber APBN sehingga pihak kontraktor seenaknya melakukan pekerjaan untuk meraih untung banyak," jelasnya. 

Ketika dikonfirmasi melalui teleponnya, pihak CV Mitra Perdana yang diduga sebagai kontraktor yang berkedudukan di Banda Aceh tidak menjawab konfirmasi wartawan. (Daud)

Share:
Komentar

Berita Terkini